Viral Video Ikan Bubara Terjebak di Sungai, Warga Ambon Ramai-ramai Terjun Menangkap
Viral | 4 Mei 2021, 11:44 WIBAMBON, KOMPAS.TV - Fenomena unik terjadi di sebuah sungai Kota Ambon. Ikan bubara (Caranx sp) terlihat terjebak di sungai tersebut dalam jumlah yang banyak. Sejumlah warga memanfaatkan momen tersebut untuk terjun dan ramai-ramai menangkap ikan bubara.
Beberapa warga lain yang tak ikut terjun tampak menyemangati para penangkap ikan. Video yang berdurasi 3,3 menit itu diunggah oleh pemilik akun Facebook, Abu Rizieq Rumkel dan viral di media sosial.
"Soreh ini warga kota Ambon dikejutkan dengan puluhan ikan bubara naik di permukaan air.. Cukup aneh juga... Lokasi sungai batu merah dekat pasar arumbai," tulis pengunggah Sabtu (01/05/2021).
Baca Juga: Video Lawas Duta Sheila On 7 Nyanyi di Kondangan Viral, Netizen Heboh
Salah seorang warga yang berada di lokasi, Abidin Latif, mengungkap ikan bubara masuk ke kali Batu Merah ketika waktu berbuka puasa tiba.
"Tiba-tiba ada ribut-ribut. Ternyata ada banyak ikan bubara masuk ke sungai. Saya dapat tiga ekor, dua saya jual dan satu ekor saya bawa pulang," ujar Abidin kepada Kompas.com, Senin (04/05/2021).
Yusuf Wally, Anggota DPRD Kota Ambon yang ikut menyaksikan kejadian tersebut mengaku kaget dengan peristiwa itu.
Baca Juga: POL AIRUD Tangkap Nelayan Dan Bom Ikan
“Ikan dengan ukuran besar ini hanya ditangkap warga dengan tangan saja malah satu orang bisa menangkap dua ekor ikan,” ujarnya.
Hanung Agus Mulyadi, Peneliti dari Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, menjelaskan ikan bubara memiliki kebiasaan suka berkelompok untuk mencari makan secara bersama.
“Karena ikan bubara ini suka berkelompok jadi bisa saja saat memburu ikan-ikan kecil lalu masuk sampai ke sungai Batu Merah,” ujarnya saat dihubungi, Senin (3/5/2021).
Baca Juga: Kekerasan KKB Papua Masih Terjadi, LIPI: Akar Konflik Belum Tertangani
Kemungkinan lain ikan bubara bisa terjebak, jelas Hanung, karena kondisi pasang surut di kawasan Teluk Ambon.
“Bisa juga faktor oseanografis. Tapi ini perlu dicek misalkan terjadi bulan penuh, itu berpengaruh terhadap fase pasang surut harian,” ujarnya.
Penulis : Danang Suryo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV