Terkuak, Sasaran Utama Wanita Pengirim Sate Beracun Ternyata Polisi Berpangkat Aiptu
Kriminal | 3 Mei 2021, 00:00 WIB"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," ujarnya.
Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.
Baca Juga: Polisi Buru Wanita Pemberi Sate Ayam Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol
Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya, yang pada akhirnya justru salah sasaran.
Bahkan hingga menelan korban jiwa yakni bocah berusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, Warga Bangunharjo, Sewon, Bantul.
"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta. Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," kata Timbul.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian bermula ketika Bandiman, ayah korban, yang merupakan driver ojek online tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.
Tiba-tiba datang seorang perempuan muda bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.
Baca Juga: Ahli Farmasi UGM Sebut Racun di Bumbu Sate Misterius Mengandung Sianida dan Berjuluk Silent Killer
Dari pengakuannya, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab dan baju berwarna krem.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takjil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya.
Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut. Namun, penerima kiriman merasa tidak memesan makanan tersebut sehingga ia memilih memberikannya kepada Bandiman.
Bandiman lantas membawa bungkusan sate tersebut ke rumahnya untuk disantap bersama keluarga.
Setelah menyantapnya, salah satu anaknya NFP tidak sadarkan diri. Bandiman pun langsung melarikan anaknya ke RS Wirosaban.
Di perjalanan, korban NFP sempat mengeluarkan buih dari mulutnya. Sampai di rumah sakit, korban ditangani sekitar seperempat jam.
"Pihak rumah sakit mengatakan korban sudah tidak tertolong lagi. Kalau kata dokter itu positif kena racun, tapi racunnya apa masih menunggu hasil lab," kata Bandiman.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV