Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun Sianida Ditangkap, Polisi: Sesuai yang Disampaikan Bandiman
Kriminal | 2 Mei 2021, 21:52 WIBBANTUL, KOMPAS.TV - Wanita pengirim sate mengandung racun yang menewaskan salah satu anak pengemudi ojek online atau ojol sudah ditemukan.
Namun, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, masih enggan memberikan keterangan mengenai sosok wanita misterius tersebut secara gamblang.
Baca Juga: Sate Kiriman Wanita Misterius Tewaskan Anak Pengemudi Ojol, Sedangkan Istrinya Dirawat
Menurut dia, wanita misterius yang diamankan pihaknya itu sesuai dengan ciri-ciri dari keterangan yang disampaikan oleh saksi.
Ngadi pun berjanji akan menyampaikan keterangan pers pada hari esok atau Senin, 3 Mei 2021 mengenai hal ini.
"Tunggu besok ya. Iya sesuai dengan yang disampaikan oleh Bandiman," kata Ngadi dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (02/05/2021).
Selain itu, Ngadi pun enggan menyebutkan di mana wanita misterius tersebut diamankan.
"Ya tunggu besok," ucap Ngadi.
Kendati demikian, Ngadi memastikan bahwa identitas wanita tersebut sudah dikantongi.
Baca Juga: Misteri Kiriman Sate Beracun, Ahli: Pasti Ada Unsur Kesengajaan
"Akan kami sampaikan besok (konferensi pers), sekitar jam 09.00 atau 10.00," ujarnya.
Sebelumnya, hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut bahwa paket sate misterius yang dikonsumsi korban NFP (8) mengandung racun.
Ahli Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr Arief Nurrochmad, mengatakan bumbu kacang dari sate yang dikonsumsi NFP, anak pengemudi ojek online (ojol) dan akhirnya tewas itu mengandung racun jenis C.
Menurutnya, racun jenis C merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung CN atau sianida. Namun, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.
"Racun jenis C merujuk ke struktur kimia dari yang kebanyakan mengandung sianida. Sianida ada yang bentuknya gas, kristal, cair," kata Arief, Jumat (30/4/2021).
Baca Juga: Polisi Buru Wanita Pemberi Sate Ayam Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol
Ia menambahkan, jenis racun tersebut memang banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga.
Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak.
Walaupun banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.
Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.
Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.
"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer," imbuh dia seperti dikutip dari TribunJogja.
Baca Juga: Ahli Farmasi UGM Sebut Racun di Bumbu Sate Misterius Mengandung Sianida dan Berjuluk Silent Killer
Diberitakan sebelumnya, kejadian bermula ketika Bandiman, ayah korban, yang merupakan driver ojek online tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.
Tiba-tiba datang seorang perempuan muda bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.
Dari pengakuannya, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab dan baju berwarana krem.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takjil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya.
Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut. Namun, penerima kiriman merasa tidak memesan makanan tersebut sehingga ia memilih memberikannya kepada Bandiman.
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Wanita Penitip Sate Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol
Bandiman lantas membawa bungkusan sate tersebut ke rumahnya untuk disantap bersama keluarga.
Setelah menyantapnya, salah satu anaknya NFP tidak sadarkan diri. Bandiman pun langsung melarikan anaknya ke RS Wirosaban.
Di perjalanan, korban NFP sempat mengeluarkan buih dari mulutnya. Sampai di rumah sakit, korban ditangani sekitar seperempat jam.
"Pihak rumah sakit mengatakan korban sudah tidak tertolong lagi. Kalau kata dokter itu positif kena racun, tapi racunnya apa masih menunggu hasil lab," kata Bandiman.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV