Akses Internet di Jayapura Terputus
Berita daerah | 1 Mei 2021, 19:03 WIBBIAK, KOMPAS.TV – Layanan jaringan internet di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura terganggu sejak kemarin malam, Jumat (30/4/2021). Hal ini disebabkan terputusnya kabel fiber atau serat optik di wilayah perairan Kabupaten Sarmi.
Melansir dari laman Kompas.id, Sabtu (1/5/2021), layanan internet hingga Sabtu ini masih terkendala. Akibatnya, aktivis warga di grup percakapan media sosial Whatsapp dan Facebook juga terhenti.
General Manager PT Telkom Wilayah Usaha Telekomunikasi Papua, Sugeng Widodo ketika dihubungi pada Sabtu pagi membenarkan informasi gangguan layanan internet di Jayapura. Ia menerangkan kabel fiber optik terputus di Perairan Sarmi pada Jumat pukul 21.30 WIT. Lokasi terputus kabel berjarak 360 kilometer dari Jayapura.
”Kami belum mengetahui penyebab terputusnya kabel fiber optik di Perairan Sarmi. Sebab, tidak terjadi gempa di sana pada Jumat malam,” kata Sugeng.
Baca Juga: Sinyal Internet Bermasalah, Antrean Bansos di Surabaya Menumpuk!
Lebih lanjut, ia menjelaskan, terputusnya kabel fiber optik menyebabkan layanan internet milik Telkom dan Telkomsel terganggu. Layanan internet milik Telkom berkapasitas 60 gigabyte dan Telkomsel 200 gigabyte menurun drastis.
Pihaknya juga telah mengalihkan penggunaan internet dari fiber optik ke satelit. Namun, kapasitasnya terbatas karena tingginya penggunaan layanan. Sugeng pun menyampaikan permintaan maaf bagi pelanggan yang terdampak putusnya kabel fiber optik di Sarmi.
“Kami akan berupaya maksimal agar layanan internet kembali normal. Estimasi waktu perbaikan kabel mencapai satu bulan,” imbuhnya.
Di samping itu, Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre mengatakan bahwa dari hasil pantauan satelit tidak terjadi gempa bumi di perairan Sarmi. Gempa terjadi di daerah Ransiki, Papua Barat.
Ia mengatakan, gangguan jaringan internet ini menyebabkan distribusi informasi pantauan kondisi cuaca ke berbagai instansi dan media massa terhambat.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV