> >

Cerita Guru SMA di Sukabumi yang Lumpuh Usai Divaksin, Badan Kaku Sampai Penglihatan Buram

Peristiwa | 1 Mei 2021, 00:13 WIB
Seorang guru di SMAN 1 Cisolok bernama Susan Antela (31) mengalami kebutaan seusai divaksin Covid-19. (Sumber: TRIBUN JABAR/M RIZAL JALALUDIN)

SUKABUMI, KOMPAS.TV - Nasib kurang baik dialami Susan Antela (31), seorang guru sekolah menengah atas (SMA) di Sukabumi, Jawa Barat, yang harus mengalami kelumpuhan hingga penglihatan buram. Hal ini didapat setelah dia disuntik vaksin Covid-19.

Yayu (26), adik guru di Sukabumi itu, mengatakan kakaknya merasakan pusing, mual, dan lemas setelah 10 menit disuntik.

"Nah, pada saat disuntik itu sebenarnya keluar darah, darahnya banyak. Teteh sampai bilang darahnya mancer (nyembur) katanya kayak gitu, terus disuruh duduk. Disuruh duduk bukannya membaik malah merasa sesak," ujar Yayu, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Izin Vaksin Sinopharm Diterbitkan, Efikasi 78 Persen

Ia mengatakan, sang kakak sempat diminta berbaring oleh tim medis setelah merasakan mual dan pusing. Bukannya membaik, penglihatan kakaknya menjadi buram. Tangan dan kakinya pun kaku.

Yayu mengatakan, kakaknya merupakan sosok yang ceria. Ia kerap mengabadikan setiap momen kegiatannya melalui video.

"Teteh itu orangnya baik, semangat, ceria. Teteh itu paling seneng kalau apa-apa itu divideoin, dia itu ceria. Kalaupun punya masalah enggak dipikirin," katanya.

Ia menyebut, Susan Antela sudah mengajar selama sekitar tujuh tahun di SMAN 1 Cisolok sebagai guru Seni Budaya.

"Ngajar Seni Budaya, kalau tidak salah 7 tahun. Teteh udah bersuami cuma sekarang sudah cerai, enggak punya anak," jelas dia.

Baca Juga: Bolehkah Minum Alkohol Setelah Disuntik Vaksin? Begini Kata Ahli

Yayu pun berharap kakaknya sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa. Saat ini, Susan Antela sudah mulai bisa berbicara walaupun masih terbata-bata.

"Harapannya Teteh sembuh kembali normal dan lakukan aktivitas seperti biasa. Bicara sudah mulai, ngelihat dan berjalan belum," paparnya.

Sementara itu paman dari Susan, Opi S (43) menambahkan, peristiwa itu sudah terjadi sejak sebulan lalu. Saat itu, Susan disuntik vaksin Covid-19 bersama ratusan guru di sebuah SMK di Cisolok dan dilakukan oleh pihak Puskesmas Cisolok.

"Setelah divaksin yang kedua, Susan dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu, dikarenakan badannya sudah kaku, enggak bisa ngomong, enggak bisa lihat, setelah dilarikan ke rumah sakit Palabuhanratu di situ dokter tidak bisa menangani, dirujuk ke RSHS Bandung. Jelas dokter waktu itu ngobrol sama saya sebabkan karena vaksin," sambung dia.

Baca Juga: Vaksinasi Dilakukan di Masjid Usai Tarawih, Warga Cukup Bawa KTP Untuk Disuntik Vaksin

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid, mengatakan, penyakit lumpuh, tidak bisa melihat, dan tidak bisa bicara yang dialami guru Susan ini belum bisa dipastikan akibat dari vaksin.

"Jadi tentang kasus tersebut kami belum bisa menyatakan apakah kasus tersebut akibat divaksinasi,"  sambung dia seperti dikutip dari Tribunnews.

"Intinya, sudah ditangani oleh para ahli dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin, apakah penyakit yang diderita Ibu Susan itu, apakah akibat vaksin atau bukan, dan ini sudah menjadi kewenangan Komda Kippi dan Komnas dari pada Kippi tersebut." lanjut dia.

Saat ini, pihaknya selaku Pokja Kippi masih lakukan investigasi tentang kasus tersebut.

Baca Juga: Disuntik Vaksin oleh Dokter Terawan, Anang Hermansyah: Sumpah Takut Pak

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU