Pegawainya Bermasalah di Bandara Kualanamu, Dirut PT Kimia Farma Diagnostik Belum Mau Minta Maaf
Peristiwa | 29 April 2021, 01:11 WIBMenurutnya, dalam 1 paket rapid test kit harga per unitnya sudah diperhitungkan dengan harga layanan.
Menurutnya, penggunaan secara berulang, secara material tidak bermakna. Dalam satu paket bisa digunakan untuk 20 pasien.
Dengan demikian, dugaan penggunaan secara berulang, menurutnya, jika itu benar terjadi merupakan murni inisiatif oknum karyawan.
"Kemudian, kami belum sampaikan permintaan maaf karena belum terbukti bersalah, masih dalam proses penyelidikan kepolisian," ujarnya.
Baca Juga: Layanan Tes Covid-19 di Bandara Kualanamu Diduga Gunakan Alat Tes Bekas Pakai
Adil menambahkan, PT Kimia Farma Diagnostik selama ini menangani layanan uji rapid test di 5 bandara.
Itu di antaranya Bandara Internasional Kualanamu, Bandara Soekarno Hatta di Terminal 1 dan 2, Bandara Internasional Minang Kabau. Di bandara lain, lanjut dia, dilakukan perlakuan yang sama.
"Perlakuan sama dalam pengertian bahwa barang yang digunakan, merek bisa beda tapi sudah lolos uji komparasi. Kemudian selama 10 hari terakhir 662 pasien yang kita tangani di Kualanamu," katanya.
Sementara itu, Plt Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kualanamu, Agoes Soepriyanto, dalam kesempatan tersebut membenarkan pada Selasa (27/4/2021) sekitar pukul 15.45 WIB, Bandara Kualanamu dikunjungi Subdit 4 Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumut.
Polisi memeriksa petugas rapid test antigen dan membawa 5 orang petugas layanan rapid test serta membawa beberapa barang bukti.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan penindakan di layanan rapid test antigen di Bandara Kualanamu bermula dari adanya informasi masyarakat terkait dengan brush yang digunakan untuk rapid test bekas. Dari situ penyidik melakukan penyelidikan hingga akhirnya dilakukan penindakan.
Penulis : Fadhilah Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV