Masyarakat Bali Lakukan Mulang Pakelem: Kami Mohon Penguasa Laut Berkenan Lepaskan KRI Nanggala-402
Peristiwa | 26 April 2021, 00:29 WIBBALI, KOMPAS.TV- Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam dengan 53 awak di dalamnya juga dinyatakan gugur.
Berbagai upaya pun dilakukan untuk bisa menentukan titik tepat lokasi tenggelamnya kapal selam tersebut di perairan utara Bali. Termasuk saat ini untuk melakukan proses evakuasi.
Seperti yang dilakukan sejumlah masyarat di Bali dengan niskala yakni melakukan mulang pakelem di perairan laut Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga: MUI Ajak Masyarakat Gelar Salat Gaib untuk Korban Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Bahkan upacara mulang pakelem ini juga diikuti Gubernur Bali Wayan Koster, bersama Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa, serta Ketua PHDI Buleleng Gde Made Metera.
Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Buleleng, Gde Made Metera mengatakan, upacara mulang pakelem ini dilakukan untuk memohon kepada penguasa lautan Ida Bhatara Baruna, agar kapal selam KRI Nanggala-402 dapat segera ditemukan.
Sebab secara niskala, diyakini kapal selam tersebut disembunyikan oleh kekuatan gaib.
"Kami memohon kepada Ida Bhatara Baruna sebagai penguasa lautan, agar berkenan melepaskan kapal selam KRI Nanggala 402 ini, sehingga bisa segera ditemukan," kata dia seperti dikutip dari grid.id.
Baca Juga: Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut Heri Oktavian Alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Dari pantauan di lokasi, sebelum menggelar upacara mulang pakelem, sejumlah pejabat itu terlebih dahulu melakukan persembahyangan di pesisir pantai Labuan Lalang, dengan dipuput oleh Ida Pandita Dukuh Tri Budha Natha Geni Nanda, dari Griya Gde Bajra Sidhi, Banjar Dinas Brombong, Desa Adat Celukan Bawang.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV