Bupati Puncak Willem Wandik Tantang KKB: Kalau Mau Perang Kami Siapkan Lapangan, Lawan TNI-Polri
Peristiwa | 22 April 2021, 06:35 WIBKABUPATEN PUNCAK, KOMPAS TV - Bupati Puncak, Willem Wandik, menantang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk perang melawan TNI-Polri di suatu tempat khusus.
Willem mengaku siap menyediakan lapangan perang untuk pertempuran dua kubu antara TNI-Polri dengan KKB Papua.
Baca Juga: Bupati Puncak Sebut KKB Targetkan Bunuh 19 Orang di Ilaga, Ini Reaksi TNI-Polri
Tantangan tersebut disampaikan Willem lantaran gerah dengan sikap KKB yang kerap melakukan teror kepada warga sipil yang tidak bersalah.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir KKB kerap melakukan teror dengan membakar sekolah dan rumah warga.
Tak hanya itu, mereka juga membunuh guru sekolah, siswa SMA dan tukang ojek. Juga melakukan pemerkosaan terhadap warga.
Willem menyebut tindakan KKB dengan membunuh dan memperkosa warga sudah melanggar adat dan itu bukanlah perangai laki-laki.
Baca Juga: Pratu Lukius Anggota TNI yang Membelot ke KKB Terus Dikejar, Namanya Sudah Masuk DPO
Menurut Willem, KKB yang dilengkapi dengan senjata mempunyai lawan yang sepadan yaitu aparat TNI-Polri, bukan warga sipil
"Kalau mau perang, kami siapkan lapangan perang, biar kita masyarakat mundur dan kalian berperang melawan TNI-Polri, itu baru laki-laki. Jangan buat masyarakat takut atau jadi korban," kata Willem yang dikutip dari rilis resmi Puspen TNI, Kamis (22/4/2021).
Lebih lanjut, Willem mengungkapkan bahwa KKB disebut-sebut telah menargetkan akan membunuh sebanyak 19 orang di Ilaga, Papua.
Informasi mengenai rencana pembunuhan itu terungkap dalam pertemuan bersama Muspika Kabupaten Puncak dan tokoh masyarakat setempat.
Baca Juga: Pratu Lukius Anggota TNI yang Membelot Disebut Prajurit Terlatih, Ini Jabatan Pentingnya di KKB
Willem meminta kepada KKB Papua untuk memberitahukan rencana tersebut agar tidak terjadi salah target lagi dan pembunuhan secara membabi buta.
“Kepada KKB supaya 19 orang yang mereka tentukan itu, kasih tahu saya biar saya bisa sampaikan kepada mereka," kata Willem.
"Atau kalau tidak, kalian beri tahu mereka supaya jangan membuat hal yang tidak disukai, itu baru saya bilang oke."
Willem menyebut rangkaian kasus penembakan dan pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Puncak membuat wilayahnya mendapat reputasi buruk.
Baca Juga: Satgas Nemangkawi Tangkap Penyandang Dana KKB untuk Membeli Senjata, Ini Sosoknya
Karena sebab itulah, kehadiran aparat TNI-Polri makin banyak di Kabupaten Puncak, Papua.
"Di seluruh dunia dan seluruh Indonesia sudah tahu bahwa daerah Puncak atau daerah pegunungan itu tidak aman, tempat sering terjadi pembunuhan," kata Willem.
Sementara itu, Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia, mengatakan TNI-Polri sudah melakukan kegiatan patroli dalam kota untuk menciptakan keamanan di dalam Kota Ilaga.
"Saya meminta kepada masyarakat agar kita sama-sama menjaga dan menciptakan situasi aman di Kabupaten Puncak," kata Nyoman Punia.
Baca Juga: KSAD Ungkap Senjata yang Dibawa Kabur Pratu Lukuis saat Belot ke KKB: 2 Magasin Isi 70 Butir
Dandim Puncak Jaya, Letkol Inf Rofi Irwansyah, mengatakan patroli yang digelar TNI-Polri di dalam kota untuk menciptakan keamanan.
Dengan begitu, diharapkan KKB tidak bisa masuk ke dalam Kota Ilaga untuk membuat keributan.
"Kita sudah melaksanakan pengamanan dalam Kota Ilaga, kita melakukan kegiatan patroli dalam kota ini untuk menciptakan keamanan dan memberi keamanan kepada masyarakat, agar kelompok KKB tidak bisa masuk ke dalam Kota Ilaga, untuk membuat keributan," ucap Letkol Rofi.
Baca Juga: KSAD: TNI Kejar Prajurit yang Membelot ke KKB
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV