> >

Dukungan Gus Muwafiq agar Aksara Nusantara Mendunia dan Diterima di Dunia Digital

Sosial | 1 April 2021, 18:24 WIB
Melalui perhelatan bertajuk Resolusi Jombor, Gus Muwafiq mendukung langkah Geberjawa Semesta Mahardhika dan tujuh lembaga jaringan pegiat literasi serta aksara jawa dan nusantara, Selasa (30/3/2021) malam. (Sumber: SWITZY SABANDAR/ KOMPAS.TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Melalui perhelatan bertajuk Resolusi Jombor, Selasa (30/3/2021) malam, ulama Nahdlatul Ulama (NU), Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq, mendukung langkah Geberjawa Semesta Mahardhika dan tujuh lembaga jaringan pegiat literasi serta aksara Jawa dan nusantara.

Menurut Gus Muwafiq, aksara merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari bahasa. Bahasa adalah perasan budi pekerti manusia.

"Aksara adalah simbol yang dihasilkan bahasa," ujar Gus Muwafiq dalam acara yang digelar di Pendopo Pratama Jombor Yogyakarta ini.

Baca Juga: Bareskrim Polri Tolak Laporan FPI Soal Gus Muwafiq

Ia memiliki kegelisahan aksara nusantara, termasuk aksara Jawa, tidak bisa masuk ke dunia digital. Selama ini di dunia digital orang hanya bisa melihat bahasa Indonesia, bukan aksaranya. 

Salah satu dukungan nyata Gus Muwafiq dalam menggiatkan aksara nusantara adalah memfasilitasi tempat untuk Resolusi Jombor sekaligus didapuk sebagai pembina dalam kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan aksara nusantara.

"Suatu saat bangsa ini besar, aksara nusantara sudah diterima di dunia digital, bangsa ini bisa menjadi dominan di peradaban yang baru," ucap Gus Muwafiq.

Resolusi Jombor yang diinisasi oleh Geberjawa Semesta Mahardhika ini juga diikuti perwakilan tujuh lembaga jaringan.

Lembaga yang dimaksud meliputi, Komunitas Aksara Jawa Sega Jabung, Javaholic Genk Kobra Community, Sanggar Iqra Hanacaraka, Lembaga Cahaya Nusantara, KBM Wijayakusuma, Lingkar Antar Nusa, dan Jangka Mataram.

Koordinator acara, Imam Samroni, mengatakan gerakan ini merupakan jawaban dan sekaligus strategi kebudayaan para pegiat literasi aksara Jawa bersama pemerintah di tengah muramnya data penggunaan aksara-aksara nusantara. 

Sebanyak 169 dari 718 bahasa di nusantara terancam hilang karena minimnya jumlah penutur. 

"Inilah pentingnya digitalisasi aksara jawa dalam platform digital dan infrastruktur komunikasi di era siber," tuturnya.

Baca Juga: Setelah UAS, Gus Muwafiq Ceramah di KPK

Resolusi Jombor juga menghasilkan dua pernyataan sikap.

Pertama, aksara jawa bersama aksara-aksara nusantara adalah kode kekuatan dan pertahanan nusantara untuk mengelola linimasa keberlanjutan tanah air.

Kedua, mengajukan aspirasi untuk terbitnya Undang-Undang tentang Aksara-Aksara Nusantara sebagai bagian dari Strategi Kebudayaan Indonesia 1945-2045.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU