> >

Perubahan Sikap Pelaku Bom Makassar: Marahi Ibu saat Ritual Adat hingga Tak Mau Makan Daging

Peristiwa | 30 Maret 2021, 14:08 WIB
Garis polisi terpasang tidak jauh di depan Gereja Katedral Kota Makassar, tempat peristiwa bom bunuh diri, Minggu (28/3/2021) pagi. (Sumber: Tribun Makassar)

MAKASSAR, KOMPAS TV - Pria berinisial L (26) dan istrinya berinisial YSR nekat melakukan pemboman di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021).

Kedua pelaku bom bunuh diri tersebut diketahui tinggal di Jalan Tinumbu I Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Baca Juga: Tetangga Kaget Pelaku Bom Makassar Sudah Menikah, Ternyata Dinikahkan Pentolan JAD

Ketua RW 1 Jl Tinumbu I, Keluharan Bungaejayya, Kecamatan Bontoala, Makassar, bernama Hamka mengatakan pelaku L merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

Sejak usianya masih lima tahun, L sudah ditinggal oleh ayahnya karena meninggal dunia.

"Ia penyabar sekali dari kecil, sudah yatim dari umur 5 tahun," kata Hamka dikutip dari Kompas.com pada Selasa (30/3/2021).

Seiring berjalannya waktu, L yang mulai tumbuh remaja sempat masuk bangku perkuliahan. Namun, pendidikannya putus di tengah jalan.

Baca Juga: BNPT dan Ahli Intelijen Jelaskan Soal Jaringan Teroris JAD di Balik Bom Katedral Makassar

Saat memutuskan berhenti kuliah, kata Hamka, sikap L mulai berubah. Ia disebut jadi lebih pendiam.

Tak hanya itu, L juga mulai jarang berkumpul dengan tetangga. Juga kerap pulang malam.

"Dia kuliah dekat sini, saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti, bahkan saya kasihan sama ibunya, karena tidak mau dilarang," ujarnya.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU