Korban Bom di Gereja Katedral Makassar Bertambah Menjadi 20 Orang
Peristiwa | 28 Maret 2021, 18:40 WIBSeorang warga bernama Laele memberikan kesaksiannya detik-detik saat bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/03/2021).
Pria 56 tahun itu mengatakan, waktu kejadian ia bersama istrinya tengah melintas di kawasan tersebut. Laele dibonceng istrinya Sitti Naima dengan sepeda motor miliknya.
Keduanya diketahui dalam perjalanan pulang ke rumah di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, "Saya pas pulang terapi air laut dari Pantai dekat benteng, pulang lewat Jalan Kajaolalido, pas depan Katedral ada banyak orang dan langsung meledak," kata Laele.
Laele sehari-hari bekerja sebagai penyuluh agama Islam non-ASN tingkat kelurahan di Mamajang, Makassar.
"Saya belum bisa bawa motor karena sakit, jadi istri yang bonceng," ujar warga Lorong VIII Jalan Veteran Selatan Lr. 8 No. 3B, Kecamatan Mamajang, Makassar.
Laele bercerita, motor yang dikendarai istrinya hanya kecepatan minim. "Pelan-pelan sekali. Pas lewat Jalan Kartini, karena ada mobil dan banyak orang, saya bilang pelan-pelan. Baru bicara langsung meledak," imbuhnya.
Dia mengaku trauma dan kaget bukan kepalang akibat ledakan besar diikuti api dan asap pagi tadi. Motornya oleng lalu dia dan istrinya lihat tubuh manusia berserakan seperti rambut di trotoar jalan.
"Ngeri sekali Pak, seumur hidup baru saya lihat yang begitu," ujarnya terbata-bata via telepon. Pasalnya saat itu lalu lintas relatif sepi dan tak banyak kendaraan.
Saat dikonfirmasi Tribun, sekitar pukul 12.13 WITA, dia baru menunaikan salat zuhur di rumahnya.
"Alhamdulillah saya dan istri selamat Pak," ujarnya dengan nada bicara yang masih gagap dan nafas tersengal.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV