> >

Pakar UGM Bongkar 6 Hoaks Seputar Covid-19

Update corona | 24 Maret 2021, 18:26 WIB
Botol berisi vaksin Covid-19 Sinopharm buatan China. (Sumber: AP Photo / Nabil al-Jurani)

4. Tidak perlu mematuhi protokol kesehatan setelah divaksin Covid-19

Ia menegaskan itu juga salah karena antibodi tidak langsung terbentuk setelah vaksin. Selain itu efikasi masing-masing vaksin beda, tidak ada yang 100 persen sehingga masih ada peluang terinfeksi.

Baca Juga: Ribuan Hoaks Covid-19 Tersebar di Media Sosial, Menkominfo Sebut Telah Blokir Sebagian Besarnya

5. Minum mecobalamin dapat mengobati anomsia sebagai gejala Covid-19 

Pakar pulmonologi UGM Ika Trisnawati mengarahkan informasi itu tidak benar. Sebab pengobatan untuk anosmia tidak menggunakan jenis obat-obatan tersebut.

Demikian halnya dengan penggunaan obat herbal China Lianhua Qingwen tidak dapat membantu mengurangi perburukan kondisi  Covid-19. Lianhua adalah obat herbal yang memiliki kandungan untuk menurunkan demam, membersihkan dahak saluran pernafasan, meringankan nyeri tenggorokan. 

"Obat ini memang bisa membantu tapi bukan mengurangi kondisi pasien Covid-19 memburuk,” tuturnya.

6. Mutasi virus Covid-19 sangat mematikan

Ika mengatakan, informasi tersebut tidaklah tepat. Dari sejumlah penelitian diketahui mutasi virus Covid-19 memang terbukti memiliki daya infeksi yang lebih besar. Meskipun demikian, belum terdapat bukti ilmiah yang menyebutkan mutasi Covid-19 menjadi sangat mematikan.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU