> >

Oknum TNI Diduga Tembak Warga di Papua, Keluarga Korban Tuntut Ganti Rugi Rp 5 Miliar

Peristiwa | 11 Maret 2021, 15:07 WIB
Ilustrasi penembakan (Sumber: Pixabay)

PAPUA, KOMPAS TV - Seorang warga sipil di Papua bernama Andreas Bewermbo disebut terkena tembakan di bagian dada kiri hingga menembus punggung.

Penembakan tersebut diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI di depan Depo Jober Pertamina, Jalan Poros Timika-Pelabuhan Pomako pada Minggu (7/3/2021).

Baca Juga: Pria Tewas Ditembak Mantan Setelah Tolak Membayar Operasi Pembesaran Payudara

Akibat penembakan tersebut, pemuda berusia 20 tahun itu, kini terbaring di RSUD Mimika untuk menjalani perawatan intensif.

Pihak keluarga korban pun tidak terima atas kejadian tersebut. Karena itu, pihak keluarga korban menuntut ganti rugi sebesar Rp 5 miliar.

Tuntutan tersebut pun disampaikan secara langsung oleh ayah korban bernama Silvester Bewermbo kepada Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob dan Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya pada Senin, 8 Maret 2021.

Baca Juga: Kelewatan! Di Lampung, Ada Suami Tembak Istri di Rumah Mertua karena Tak Mau Dicerai

“Penembakan terhadap anak saya itu tidak sesuai prosedur. Saya minta ganti rugi Rp 5 miliar,” kata Silvester dikutip dari Antara, pada Kamis, (11/3/2021).

Silvester Bewermbo yang merupakan penduduk migran dari Kabupaten Asmat, mengaku telah puluhan tahun tinggal di kawasan Pelabuhan Pomako, Timika.

Sehari-hari, dia bekerja sebagai Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Nusantara Pomako-Timika.

Menurut Silvester, saat terjadi insiden penembakan, putranya sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan persoalan sebelumnya.

Baca Juga: Kontak Senjata di Intan Jaya, TNI Tembak Mati Seorang Anggota KKB

Adapun permasalahan yang dimaksud itu terkait lima sopir mobil depot air dengan seorang warga bernama Soter Moporteyau.

Sementara itu, seorang warga bernama Mathias menuntut hal yang sama seperti Silvester Bewermbo.

Mathias mendesak Pemkab Mimika dan institusi TNI memberikan ganti rugi kepada keluarga korban atas peristiwa penembakan itu.

Menanggapi tuntutan pihak keluarga, Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyesalkan terjadinya peristiwa kericuhan yang berbuntut pada penembakan terhadap warga di kawasan Pomako pada Minggu, 7 Maret 2021 malam.

Baca Juga: Kronologi TNI Tembak Mati Anggota KKB Papua, Berawal Serang Pos Keamanan Saat Dini Hari

Menurut dia, aksi yang dilakukan warga dengan memblokade jalan bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan.

Sebab, dengan menutup akses jalan satu-satunya yang menghubungkan Kota Timika dengan Pelabuhan Pomako, maka akan menghambat aktivitas perekonomian di Kabupaten Mimika.

“Aktivitas masyarakat Mimika tentu terganggu, hal ini tidak dibenarkan karena mengganggu kepentingan orang banyak," ucap Johannes Rettob.

"Yang jelas, semua urusan di rumah sakit berkaitan dengan pengobatan korban, akan ditanggung penuh oleh Pemerintah."

Baca Juga: 1 Anggota KKB Tewas saat Kontak Tembak dengan TNI

Sementara terkait tuntutan keluarga korban, John mengatakan, hal itu akan dibicarakan secara baik-baik.

“Fokus kita saat ini, bagaimana korban bisa tertangani dengan baik oleh tim medis di rumah sakit,” ucap Johannes Rettob.

Dandim 1710 Mimika, Yoga Cahya Prasetyo juga berjanji untuk mengusut tuntas kejadian penembakan yang menimpa Andreas Bewermbo.

“Siapa pun yang menembak, akan kita selidiki dan akan kita proses,” kata Yoga.

Baca Juga: Terbongkar Kekuatan KKB Saat Gerilya Serang TNI-Polri, Ini Strategi Mereka Saat Terjadi Baku Tembak

 

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU