Baku Tembak di Pegunungan Poso, 1 TNI dan 2 Anggota MIT Tewas
Peristiwa | 2 Maret 2021, 16:38 WIBPOSO, KOMPAS.TV - Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dilanda baku tembak yang terjadi antara pasukan TNI dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Baku tembak ini menewaskan satu anggota TNI dan 2 anggota MIT.
Menurut Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso, baku tembak ini berlangsung di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara pada Senin (1/3/2021).
Identifikasi jenazah di RS Bhayangkara mengenali dua jenazah kelompok bersenjata itu sebagai buron bernama Irul, anggota MIT asal Poso dan Samir alias Alfin, anggota MIT asal Banten.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 12 Teroris Jemaah Islamiyah
"Kami baru saja usai melakukan identifikasi kepada kedua jenazah MIT. Keduanya adalah Samir alias Alfin dan Irul.
Samir tewas tertembak dan Irul tewas akibat bom yang melekat pada badannya meledak," beber Irjen Abdul, Selasa (2/3/2021).
Di sisi lain, baku tembak pada Senin sore ini juga menewaskan pasukan TNI bernama Praka Dedi Irawan.
"Baku tembak terjadi sekitar pukul 16.30 WITA, saat itu juga satu prajurit TNI Parka Dedi Irawan gugur. Hari ini jenazahnya diterbangkan ke Jakarta," kata Abdul.
Setelah baku tembak itu, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya menyita beberapa barang bukti, antara lain 11 unit senjata api laras panjang, GPS, dan satu tas ransel milik dua anggota MIT yang tewas.
Satgas Madago Raya sebelumnya disebut sebagai Operasi Tinombala. Lanjutan Operasi Camar Maleo I dan II ini bertujuan menumpas kelompok mujahidin yang berbaiat setia di bawah ISIS pada 2014.
Pada 18 Juli 2016, Pimpinan MIT Santoso tewas dalam operasi ini. Arsip pemberitaan pada 2016 menunjukkan, TNI mengklaim MIT hanya memiliki 11 anggota tersisa.
Anggota MIT asal Poso berjumlah 4 orang, yaitu Ali Ahmad alias Ali Kalora (Pimpinan baru MIT), Tini Susanti Kaduku alias Umi Fadel (istri Ali), Suhartono alias Yono Sayur atau Pak Ipan, dan Muhammad Faisal alias Namnung atau Kobar.
Baca Juga: BNPT: Propaganda Radikalisme dan Terorisme Meningkat di Masa Pandemi
Ketujuh anggota lainnya berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. TNI menduga mereka adalah Firdaus alias Daus atau Barok atau Rangga, Askar alias Jaid atau Pak Guru, Kholid Qatar alias Farel, Abu Alim, Basir alias Romzi dan Nae alias Galuh.
Namun, nama-nama yang tewas hari ini adalah nama-nama baru.
Sebelumnya, pada 16 Mei 2017 TNI juga menyebut telah menembak mati 2 orang anggota MIT. Salah satunya diduga bernama Barok.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV