Yuk Nostalgia dengan Lokomotif Era 50an sampai 90an, KAI: Livery Vintage Ini Dipakai Selama 38 Tahun
Berita daerah | 28 Februari 2021, 14:44 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Halo pecinta kereta api di Indonesia. Ingin bernostalgia dengan lokomotif era tahun 50 an sampai 90an.
Jangan khawatir karena PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero mewujudkan hal tersebut baru-baru ini.
Ya, pada Minggu (28/2/2021) di Balai Yasa Yogyakarta, PT KAI menghadirkan kembali livery lokomotif tahun 1953 - 1991 pada 1 unit lokomotif CC 201.
Peluncuran lokomotif CC 201 dengan livery vintage ini diresmikan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Baca Juga: Kereta Api Tujuan Bandung - Jakarta Kembali Beroperasi
“Lokomotif dengan livery vintage ini merupakan bentuk adaptasi dan apresiasi KAI untuk semakin dekat dengan masyarakat sekaligus wujud edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan perkeretaapian di Indonesia,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, seperti dalam siaran persnya yang diterima Kompas.tv.
Melalui livery vintage ini, ungkap dia, KAI berharap bahwa masyarakat akan semakin mengenal perjalanan panjang perkeretaapian di indonesia serta menumbuhkan rasa bangga terhadap transportasi andalan masyarakat Indonesia ini.
Sebagaimana diketahui, livery vintage ini dahulu digunakan KAI selama 38 tahun dari 1953 - 1991 dan pertama kali digunakan pada lokomotif diesel pertama di Indonesia yaitu CC 200.
Baca Juga: Dampak Banjir, Perjalanan Kereta Api Dibatalkan
Livery ini digunakan sejak KAI masih bernama Djawatan Kereta Api (DKA), Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) sampai dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Livery Vintage tersebut saat ini KAI aplikasikan pada Lokomotif CC 201 83 31 milik Dipo Semarang Poncol. Pengecatannya sendiri dilakukan di bengkel lokomotif milik KAI yaitu Balai Yasa Yogyakarta.
"Transportasi Kereta api sebagai salah satu moda yang sudah ada di Indonesia sejak 1864 harus terus kita jaga dan kembangkan. Mari bersama-sama membangun peradaban baru bagi masyarakat Indonesia dalam bertransportasi" pungkas Didiek.
Baca Juga: 7 Perjalanan Kereta Api Tujuan Jakarta Dibatalkan
Terpisah, VP Public Relations KAI Joni Martinus menambahkan, lokomotif CC 201 memiliki berat 84 ton dan daya mesin 1950 hp.
Lokomotif yang mampu melaju dengan kecepatan 120km/jam ini, memiliki 2 bogie dimana masing-masing bogie memiliki 3 gandar penggerak dengan total 6 motor traksi sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan.
Kembali hadirnya livery vintage di lokomotif ini merupakan hasil kolaborasi antara KAI dengan komunitas pecinta kereta api Semboyan Satoe Community dan Indonesian Railway Preservation Society.
Baca Juga: Banjir Rendam Jalur Kedunggedeh-Lemahabang Bekasi, Perjalanan Kereta Api Dibatalkan dan Dialihkan
“Terima kasih atas respons KAI sehingga apa yang kami usulkan bisa terealisasi. KAI telah mampu membuktikan dalam rentang waktu yang cukup panjang sebagai moda transportasi berbasis rel yang andal dan paling diminati masyarakat luas,” ujar Ketua Semboyan Satoe Community Teguh Imam Santoso yang turut hadir dalam acara peresmian tersebut.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV