Semarang Diguyur Hujan Lebat Dua Jam, Kompleks Gedung Gubernur Jateng Kebanjiran
Peristiwa | 23 Februari 2021, 20:44 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Hujan lebat selama dua jam menyebabkan banjir di Semarang, Selasa (23/2/2021) sore. Banjir ini menggenangi sejumlah tempat, termasuk Kompleks Gedung Gubernur Jawa Tengah.
Pantauan Kompas.com, hujan mulai turun sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Hujan itu memicu munculnya genangan air di kawasan Simpang Lima dan jalan-jalan protokol.
Banjir di kawasan Simpang Lima sempat mencapai ketinggian sekitar 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
Baca Juga: Banjir Surut, Anies Imbau Warga Tetap Pantau Peringatan Dini BMKG
Para pengendara motor terpaksa turun dan menuntun kendaraannya yang mogok karena genangan air.
Banjir juga merendam Jalan Pahlawan. Polisi sampai menutup sementara jalan itu mulai dari air mancur hingga Simpang Lima dan mengalihkan lalu lintas.
"Tinggi air tadi sudah sama dengan trotoar, sampai sekitar 50 sentimeter. Biasanya ini cepat surut," kata salah seorang petugas polisi.
Kompleks Gedung Gubernur Jawa Tengah juga ikut terendam banjir. Air sampai masuk ke dalam Gedung B kantor Pemerintahan Provinsi Jateng.
Namun, air tak sampai masuk ke dalam Gedung A yang menjadi kantor Gubernur Jateng.
Baca Juga: Keamanan Belum Kondusif, Warga Intan Jaya Papua Terancam Kelaparan karena Tak Bisa Berkebun
Air akhirnya surut di kompleks kantor pemerintahan itu sekitar pukul 17.15 WIB. Ini setelah pihak Pemprov Jateng memperlebar lubang keluar air ke selokan.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Semarang, genangan air juga terpantau di Jalan Ariloka, Jalan Raya Kaligawe, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Raya Simongan.
Selain itu banjir juga merendam Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol-Bundaran Bubakan, Jalan Citarum Selatan Kelurahan Bugangan, Jalan Tambak, dan Jalan Mpu Tantular.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, banjir Semarang terjadi bukan hanya karena hujan.
"Jadi ini ada faktor kerusakan hutan dan alih fungsi lahan di gunung dan penurunan tanah (land subsidence) di pesisir pantai. Dan daerah Pantura Jawa Tengah ini termasuk yang penurunan tanahnya cukup mengkhawatirkan," tulis Ganjar, Selasa (16/2/2021).
Ganjar mengaku banjir ini memerlukan langkah penghijauan tanah di pegunungan.
Baca Juga: Sit Up di Tiang Listrik, Pria Ini Sebabkan Puluhan Ribu Rumah Mati Lampu
“Hal ini membutuhkan komitmen jangka panjang dengan memperbaiki tata kota serta reboisasi lahan di pegunungan,” sebut Ganjar.
Pihak Pemprov Jateng juga mengaku sedang membangun tanggul laut untuk mengatasi banjir.
“Alhamdulillah, untuk Kota Semarang itu sedang direncanakan dengan membuat tanggul laut yang juga akan menjadi Tol Semarang-Demak," ungkap Ganjar.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV