Aktivitas Pemerintahan di Intan Jaya Tak Berjalan, Bupati Natalis Tabuni Ungkap 3 Alasannya
Peristiwa | 9 Februari 2021, 00:39 WIBINTAN JAYA, KOMPAS TV - Aktivitas pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya, Papua sejak awal tahun 2021 sampai saat ini masih tidak berjalan. Hal itu diakui oleh Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni.
Ia mengatakan dirinya bersama jajarannya belum sama sekali berada di Sugapa—ibu kota Kabupaten Intan Jaya— untuk menjalankan roda pemerintahan.
Menurut Natalis, ada sejumlah alasan dirinya bersama jajarannya belum bisa memulai aktivitas pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya.
Baca Juga: Aktivitas Pemerintahan di Intan Jaya Papua Tak Jalan, Keberadaan Para Pegawainya Tidak Diketahui
Pertama, kata dia, karena saat ini Natalis dan jajarannya tengah mempersiapkan APBD 2021 di Nabire. Penyusunan APBD tersebut tidak bisa dilakukan di Sugapa karena tidak ada fasilitas jaringan telekomunikasi.
"Kita sedang susun APBD di Nabire karena di atas (Sugapa) tidak ada internet. Sekarang sudah pakai sistem yang langsung sambung ke Kementerian Dalam Negeri jadi tidak manual lagi," kata Natalis dikutip dari Kompas.com pada Senin (8/2/2021).
Selain itu, Natalis mengaku sempat terpapar virus corona atau Covid-19, sehingga harus melakukan karantina hingga dirinya dinyatakan negatif.
"Saat Natal kan saya di atas juga, kemudian saya juga sempat (terpapar) Covid-19, saya positif. Memang saya banyak tidak bergerak ke mana-mana, ini sejumlah kendala yang akhirnya kita belum ada di atas (Sugapa)," ujarnya.
Baca Juga: Pangdam Cendrawasih Bongkar Kekuatan KKB, Ini Wilayah Operasionalnya yang Dikenal Rawan
Terakhir, alasan utama Natalis beserta jajarannya tidak berada di Sugapa karena faktor keamanan. Sebelum meninggalkan Sugapa, Natalis mengaku sempat ditembaki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB, tapi memang kalau malam (di Sugapa) saya tidak nyaman juga," kata dia.
Ketidaknyamanan bukan saja dirasakan oleh Natalis, tetapi juga oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu. Menurut dia, para ASN kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.
"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman,” ujar Natalis.
Baca Juga: Sebelum Tewas Ditembak KKB, Anggota TNI Pratu Dedi Hamdani Sempat Telepon Ibunya Tapi Tak Diangkat
“(KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap.”
"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," ujar Natalis.
Pemerintahan Tak Berjalan
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tidak kondusif.
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni sempat menyampaikan kepada Paulus bahwa dia merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.
Paulus menyebut, KKB bahkan secara khusus mengancam Natalis Tabuni. Ia pun menegaskan aparat keamanan akan berusaha keras untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya agar kembali kondusif.
Baca Juga: KKB Ajak TNI-Polri Perang Terbuka, Wakapolda Papua Tegaskan Siap Hadapi dan Tidak Takut
Dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu operasional aparat keamanan.
"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV