Hutan Lumbis di Nunukan Ternyata Lokasi Persembunyian Pasukan Gurkha dan Tentara Inggris
Peristiwa | 8 Februari 2021, 14:33 WIBNUNUKAN, KOMPAS.TV- Lebih dari seribu butir munisi (peluru) aktif ditemukan di Hutan Lumbis, Desa Tau Lumbis, Kecataman Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Ribuan butir munisi itu diduga merupakan sisa konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1965 lalu.
Tak hanya itu, Hutan Lumbis sebagai lokasi penemuan munisi tersebut saat terjadi konfrontasi Indonesia dengan Malaysia beberapa puluh tahun lalu itu ternyata merupakan tempat persembunyian Pasukan Gurkha dan pasukan Inggris atau yang lebih dikenal dengan sebutan Special Air Service (SAS).
Baca Juga: Pasang Jerat Babi, Tiga Warga Desa Ini Temukan Munisi Aktif Sisa Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Komandan Satgas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia Yonarhanud 16 Kostrad Mayor Arh Drian Priyambodo sebagaimana dikutip Kompas.tv dari laman kostrad.mil.id, Senin (8/2/2021).
“Menurut informasi yang didapat dari Bapak Tukang yang merupakan veteran atau saksi hidup kejadian konfrontasi RI-Malaysia tahun 1965, tempat penemuan munisi tersebut adalah tempat persembunyian pasukan Gurkha dan pasukan Inggris pada saat jaman konfrontasi dahulu,” jelas Dansatgas.
Atas dasar itu, ungkapnya, diduga masih ada sisa-sisa peninggalan konfrontasi Indonesia dengan Malaysia lainnya di dalam hutan wilayah Kecamatan Lumbis Hulu tersebut.
Adapun munisi yang ditemukan adalah berkaliber 7,61mm dan berjumlah 1.201 butir munisi (masih aktif). Atas penemuan munisi tersebut, personel Satgas melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan.
Baca Juga: BKSD Ceritakan Situasi Tegang saat Cari Harimau Lepas di Sinka Zoo yang Masih Berhutan
“Saya perintahkan personel yang di lokasi untuk melakukan penyisiran dan pendalaman, untuk antisipasi apabila masih tersimpan ataupun masih ada sisa-sisa munisi lainnya ataupun bahan peledak yang masih tertanam. Untuk munisi tersebut masih kami amankan di Pos Satgas,” tutup Dansatgas.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV