> >

Akibat Data Tak Sinkron, Kabupaten Bogor Ditetapkan Zona Merah Covid-19

Update corona | 5 Februari 2021, 05:38 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin. (Sumber: Kompas.com)

Namun, kemungkinan ada kekeliruan yang terjadi dalam pemasukan data kasus kematian pasien Covid-19 di tiga aplikasi pendataan tersebut. Saat ditanya lebih tegas, ia juga enggan menyebut dan memastikan data mana yang paling benar sebagai rujukan masyarakat.

Yang jelas, kata pria yang akrab disapa Zein ini, kekeliruan pendataan tersebut sedang ditindaklanjuti dengan cara menelusuri sejumlah data ke pemerintah provinsi dan pusat.

"(Pemkab) belum tentu mana yang benar, ini sedang dikroscek. Beberapa hari ini kita sedang simpulkan di mana ini kelemahan. Kalau kesalahan sebetulnya kan relatif ya. Jadi sedang ditelusuri nih dari ketiga sumber data ini biar lebih baik," ungkapnya.

Karena itu, kata Zein, saat ini Dinkes juga sedang berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor untuk melakukan integrasi data kematian akibat Covid-19.

Menurut dia, tindakan tersebut perlu dilakukan supaya pendataan ke depannya bisa memperhatikan prinsip-prinsip Satu Data Kesehatan. "Nah, ini sedang mulai dibahas dengan Satgas Covid-19 termasuk orang Diskominfo juga biar nanti tidak ada keraguan, kerancuan data dan sebagainya," ucap dia. "Harus dilihat kelemahan masing-masing data itu, nanti dibriefingkan supaya sumber data itu satu saja," imbuh dia.

Baca Juga: Kerumunan Tontonan Syuting 'Ikatan Cinta' di Bogor, Satpol PP: Antisipasi itu Penting



Penerapan Protokol Kesehatan

Menanggapi tingginya kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, Ade Yasin yang juga merupakan Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor menginginkan agar tim Satgas kembali berperan aktif, baik di tingkat RT/RW, desa hingga kecamatan.

Lebih penting lagi, lanjut dia, penanganan Covid-19 harus menyasar secara tepat ke rumah warga, sehingga yang terinfeksi hingga meninggal dunia segera diketahui.

Ade kembali mengimbau bahwa hal yang paling penting saat ini adalah selalu menerapkan protokol kesehatan dengan baik. "Kita perlu bantuan kades, RT, RW karena PPKM ini juga tidak buat masyarakat jera, kita sudah upaya menekan, dibatasi tapi masih banyak yang berkeliaran," tambahnya.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU