A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: controllers/Amp.php

Line Number: 369

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Amp.php
Line: 369
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Amp.php
Line: 372
Function: preg_replace_callback

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Amp.php
Line: 67
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Kelompok Kasidah Nasida Ria Ditinggal Seorang Anggotanya, Siti Romna: Mohon Doa dan Maaf

> >

Kelompok Kasidah Nasida Ria Ditinggal Seorang Anggotanya, Siti Romna: Mohon Doa dan Maaf

Agama | 1 Februari 2021, 15:18 WIB
(Sumber: Facebook/Nasida Ria)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Seorang anggota kelompok kasidah modern Nasida Ria bernama Siti Romna meninggal dunia pada Senin (1/2/2021) pagi. Hal itu pertama kali diumumkan melalui akun Instagram @nasidariasemarang.

“Hari ini Nasida Ria berduka karena kehilangan salah satu personel terbaik Nasida Ria generasi 3, Siti Romna,” tulis manajemen Nasida Ria.

Siti Romna meninggal pada Senin hari ini pukul 07.00 WIB.

Manajemen juga menyampaikan permohonan maaf dan doa untuk almarhumah.

“Kami mohon kepada semua fans Nasida Ria untuk mengirimkan Al-Fatihah kepada almarhumah,” tambah manajemen.

Baca Juga: Istiqlal Bangun Terowongan ke Katedral, Simbol Kerukunan Beragama

 

Nasida Ria adalah kelompok kasidah yang telah bertahan selama 45 tahun lebih. Kelompok ini berdiri berkat seorang guru Al-Qur’an dari Semarang bernama Mudrikah Zain pada 1975.

Selama puluhan tahun, Nasida Ria konsisten menelurkan 34 album lagu Islami. Penampilan mereka selalu khas dengan iringan rebana, gendang, gitar, mandolin, violin dan organ.

Selain berisi pesan ajaran Islam, lagu mereka juga menyinggung fenomena sosial dan politik yang tetap relevan. Lagu “Perdamaian” yang lekat dengan Nasida Ria berisi kritik terhadap hasrat untuk selalu berperang.

Sementara, lagu “Bom Nuklir” mengkritik penemuan ilmiah yang mestinya memberi kesejahteraan. Dan lagu “Agama Bukan Baju” seakan meramalkan fenomena menjual agama demi kekuasaan.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU