Viral 6 Ribu Warga Cianjur Dapat Bansos Ayam Hidup
Sosial | 26 Januari 2021, 18:01 WIBCIANJUR, KOMPAS.TV - Viral di media sosial, bansos berwujud seekor ayam hidup.
Biasanya, yang namanya bansos itu berupa daging ayam potong atau daging sapi.
Baca Juga: Pengakuan Warga Penerima Bansos Ayam di Cianjur
Tetapi, di wilayah Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat justru ayam hidup yang diberikan sebagai bansos kepada masyarakat kurang mampu.
Ada sekitar enam ribu keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan pangan non tunai (BPNT) Kementerian Sosial (Kemensos) yang menerima ayam hidup untuk komoditas protein hewani.
"Ini baru pertama kali ada komoditi yang diganti dengan ayam hidup, bukan daging ayam potong yang diterima KPM. Kami baru mendapat laporan terkait hal tersebut, namun selama tidak ada yang keberatan, mungkin bukan masalah. Tapi kami akan tindak lanjuti terkait 6.000 lebih KPM menerima ayam hidup dari e-Waroeng di Kecamatan Pagelaran," ujar Surya kepada awak media, Selasa (26/1/2021).
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur itu menegaskan, pihaknya segera menindaklanjuti hal tersebut karena tidak ada dalam pedoman umum untuk program BPNT.
Surya menjelaskan, berdasarkan pedoman umum dari Kemensos RI, setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 200.000 melalui kartu khusus yang nantinya akan ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama e-Waroeng.
Bantuan tersebut dapat ditukarkan menjadi empat komoditas, yakni beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani.
Selain itu, kacang-kacangan atau tahu-tempe sebagai protein nabati dan buah-buahan sebagai sumber vitamin, dimana masing-masing komoditas dipasok oleh e-Waroeng.
Seorang warga Desa Pagelaran, Gofur sempat mempertanyakan komoditi untuk pemenuhan protein hewani kali ini.
Karena yang ia dapatkan berbentuk ayam hidup yang sebelumnya dalam bentuk daging ayam potong beku.
"Kami juga tidak tahu apa alasannya, namun untuk daging dari e-Waroeng yang kami terima dalam bentuk ayam hidup," kata Gofur, KPM warga Desa Pagelaran.
"Pastinya keberatan karena biasanya tinggal mengolah sekarang harus mengurusi ayam hidup. Bahkan ada yang baru menerima ayamnya sudah mati," tutur Gofur.
Kepala Desa Pagelaran, Rachmat Rusyandi mengatakan, sebagian besar warganya penerima bantuan Kemensos berupa ayam hidup yang sebelumnya mendapat daging ayam potong.
Baca Juga: Penjelasan Camat Soal Viral Bansos Ayam Hidup di Cianjur
"Sebagian besar KPM mempertanyakan hal tersebut. Mereka lebih memilih daging yang tinggal diolah dibandingkan ayam hidup. Kami lihat di pedoman umum dalam bentuk daging bukan ayam hidup," kata Rachmat.
Bahkan pihaknya belum mendapat jawaban dari pihak terkait mulai dari e-Waroeng dan pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) perihal digantinya daging ayam potong dengan ayam hidup.
"Kami masih menunggu jawaban dari e-Waroeng dan pemasok," imbuhnya.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV