> >

Sempat Dinyatakan Hilang, Tubuh Sugiarti Ditemukan dalam Rahang Buaya Raksasa

Peristiwa | 26 Januari 2021, 10:38 WIB
Masyarakat tengah berkerumun di lokasi penermuan Sugiarti yang meninggal dunia dan jasadnya ditemukan berada di dalam rahang buaya raksasa di Teluk Dawan, Jambi. (Sumber: Tribun Jambi)

JAMBI, KOMPAS.TV - Nasib nahas dialami Sugiarti (41). Sempat dinyatakan hilang di Sungai Keman, akhirnya wanita yang tinggal di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Senin (25/1/2021). 

Ironisnya, saat ditemukan, tubuh Sugiarti dalam kondisi mengenaskan karena masih di dalam rahang buaya yang berukuran lebih kurang 4 meter.

Dilansir dari Tribunlampung.co.id, Selasa (26/1/2021), Asgawi (60), salah satu dari warga yang menemukan dan membantu melepaskan korban dari rahang buaya, mengatakan, dirinya dengan beberapa tim pencari lainnya lebih kurang enam jam melakukan pencarian.

"Setelah sekian lama melakukan pencarian, akhirnya sesuai filing pencarian difokuskan menuju ke muara sungai yang cukup besar. Akhirnya kita berhasil menemukan buaya yang di cari berjarak 4 kilo dari TKP," ujar dia. 

Baca Juga: Ngeri, Seorang Ibu di Bangka Dimangsa Buaya di Hadapan Anaknya

Asgawi bercerita, awalnya warga juga sempat mendapat info, bahwa ada anak-anak yang melihat buaya di sekitar sungai menuju muara. Dengan membawa seperti sampah di mulutnya. 

Saat proses penyusuran sungai, salah satu rekan melihat ekor buaya yang cukup besar dan langsung melakukan pengejaran.

Dengan berbekal alat setrum buaya dengan panjang 4 Meter tersebut melepaskan mangsanya.

"Pas kita lihat itu buaya langsung kita kejar, dan terus disetrum. Karena tidak tahan akibat kesetrum listrik tadi akhirnya korban dilepaskan dari gigitannya," ujarnya.

"Setelah dilepas korban langsung kita tarik, meski kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," tambah dia. 

Baca Juga: Buaya Yang Ditangkap Warga Mati

Menurut Asgawi, jika melihat arah buaya tersebut, korban akan dibawa ke muara yang lebih luas dan dalam atau istilah warga setempat menyebutnya lubuk. 

"Jika terlambat sedikit kemungkinan korban untuk ditemukan akan sulit. Mengingat tidak jauh dari TKP sudah merupakan muara buaya (lubuk)," imbuh dia. 

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan hilang di Sungai Primer, Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Senin pagi.

Peristiwa yang terjadi pada pukul 06.00 WIB itu belum diketahui pasti penyebabnya.

Belum diketahui apakah korban terpeleset ke sungai atau karena faktor lain.

Baca Juga: Penyebab Buaya Menyerang Manusia Menurut BKSDA sulteng

Camat Dendang, Amir, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dia belum mengetahui pasti penyebab hilangnya perempuan itu.

Sementara itu, hasil visum luar yang dilakukan pihak Puskesmas Pembantu (Pustu) Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, korban tenggelam diduga diserang buaya.

Tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat serangan hewan buas.

Fakta itu diketahui berdasarkan hasil visum tim dokter.

Baca Juga: Buaya Gigit Warga Yang Mandi Di Pantai Talise,Tangan Kanan Korban Luka Parah

Tubuh Sugiarti (41) ditemukan sekira 3 kilometer dari lokasi hilang.

Dan ditemukan masih di dalam mulut predator air penghuni sungai Teluk Dawan.

Namun pemeriksaan tim dokter dalam tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda berkas seragam hewan buaya ataupun luka robek.

"Berdasarkan dari hasil visum luar di Pustu Dendang, memang tidak ada tanda tanda serangan buaya. Hanya saja ada luka lebam pada wajah dan luka gores pada bagian perut korban," ujar Kampus Pembantu Kecamatan Dendang, Adi.

Baca Juga: Geger Buaya Terkam Tangan Warga yang Sedang Mandi di Pantai Teluk Palu

Terkait lebam di tubuh, pihaknya tidak berani berspekulasi apakah akibat benturan kayu atau hal lain.

"Berdasarkan keterangan keluarga korban memiliki riwayat asma," jelasnya.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU