> >

Permintaan Terakhir Pramugari Sriwijaya Air ke Orang Tua, Minta Rumah Dipersiapkan dan Dibersihkan

Peristiwa | 12 Januari 2021, 11:20 WIB
Mia Trestiyani Wadu (kiri) bersama ayahnya - Kepergian Mia, pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu meninggalkan cerita. (Sumber: Tribunnews.com)

Namun, beebeda dengan kali ini. Ardi menuturkan, Mia hanya mengirim pesan lewat WhatsApp.

“Ma, Mia mau berangkat,” demikian isi chat Mia seperti dituturkan Samuel.

“Tumben kemarin cuma chat, biasanya dia sebelum flight pas di bandara pasti nelpon mama."

Baca Juga: Inilah Pembagian Area Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu

Lebih lanjut, Ardi mengatakan, di mata keluarga, Mia dikenal sebagai pribadi yang baik dan lemah lembut. Mia juga sebelumnya aktif dalam gerakan pemuda di Gereja GPIB Maranatha Denpasar.

“(Mia) dekat dengan orang tua, setiap mau berangkat terbang dan tiba selalu memberi kabar orang tua,” kata Johny.

Hanya, sejak aktif menjadi pramugari sekitar 4-5 tahun yang lalu, Mia mulai jarang dalam kegiatan gereja karena banyak tugas penerbangan di luar kota.

Namun, setiap pulang ke Denpasar, ia selalu menyempatkan diri berkumpul dengan teman-teman di gereja.

Baca Juga: Basarnas: 74 Kantong Body Part Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Dievakuasi

Ketua Umum IKB Kolorai Haw, Felix Diaz, menuturkan Mia merupakan sosok yang rajin beribadah, peduli pada semua orang, penurut dan santun.

“Dia juga rajin beribadah di mana tempat dia landing. Meski lahir dan besar di Denpasar, Mia kalau ada waktu sering pulang kampung,” kata Felix.

Tak hanya dikenal dengan pribadi yang baik dan peduli, Mia juga tergolong seorang peremouan muda yang mimiliki kompetensi.

Selepas lulus sekolah dari SMP Negeri 9 Denpasar dan SMA Negeri 6 Denpasar, Mia berhasil meniti kariernya di dunia penerbangan.

Baca Juga: Keluarga Kopilot Sriwijaya Air Bawa Data dan Dokumen Datangi Posko DVI Polri

Saat itu, Mia melamar pekerjaan hanya berbekal surat keterangan lulus karena ijazah aslinya belum keluar.

Hasilnya, Mia diterima bekerja di tiga maskapai besar sekaligus yakni Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. Namun, akhirnya dia menjatuhkan pilihan pada Sriwijaya Air.

"Waktu itu dia melamar di tiga tempat, yaitu Lion, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia. Dia diterima di ketiga tempat, tapi dia memilih Sriwijaya Air," ucap Felix Diaz.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU