> >

Produksi Tempe Yogyakarta Jalan Terus di Tengah Aksi Mogok Awal Tahun

Berita daerah | 2 Januari 2021, 14:09 WIB
Produksi tempe di Yogyakarta jalan terus. (Sumber: istimewa)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Produsen tempe di DKI Jakarta dan Jawa Barat sepakat mogok produksi selama tiga hari, mulai 1 sampai 3 Januari 2020 karena kenaikan harga kedelai. Namun, kondisi itu tidak terjadi di Yogyakarta. Produksi tempe di Yogyakarta jalan terus.

“Belum ada instruksi mogok di Yogyakarta, jadi kami masih produksi,” ujar Triono (42) pengusaha tempe Muchlar di Yogyakarta, Sabtu (2/1/2021).

Ia tidak menampik kenaikan harga kacang kedelai sudah terjadi sejak awal pandemi Covid-19, yakni pada Maret 2020. Sampai sekarang, harga kedelai per kilogram sudah naik sampai 30 persen, dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Baca Juga: Awal Tahun 2021 Tempe dan Tahu Terancam Langka

Harga bahan baku kedelai yang tinggi juga membuatnya mengurangi kapasitas produksi. Biasanya, ia mampu memproduksi 700 kilogram kedelai per hari, akan tetapi saat ini hanya 300 kilogram.

Tri mengungkapkan impor bahan baku tempe sedang suit, sehingga stok kedelai menurun. Apabila mengandalkan produk lokal, ia tidak yakin bisa memenuhi kebutuhan seluruh produsen tempe di Indonesia karena permintaan pelanggan tinggi.

Supaya tidak merugi, Tri pun berisasat dalam memproduksi tempe. Ia tidak menaikkan harga jual tempe, melainkan mengurangi bobot tempe.

“Kalau sampai tidak produksi kasihan juga pedagang tempe,” ucapnya.

Baca Juga: Viral Penjual Tempe Mendoan Wajahnya Mirip Syahrini

Tempe yang ditawarkan pun terdiri dari berbagai ukuran. Untuk tempe berukuran 500 gram dijual dengan harga Rp 6.000, tempe 350 gram dijual Rp 3.000, da tempa 100 gram dibanderol Rp 2.000.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU