Kabar Baik, Kota Salatiga Catatkan Rekor Harian Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Tertinggi
Update corona | 27 Desember 2020, 06:00 WIBSALATIGA, KOMPAS.TV - Hingga Sabtu (26/12/2020) kemarin, Kota Salatiga mencatat rekor kesembuhan pasien Covid-19 tertinggi mencapai 251 orang.
Baca Juga: Antisipasi Ledakan Covid-19 Awal 2021, Pemerintah Batasi Mobilitas Penduduk
"Alhamdulillah sudah banyak yang sembuh karena kemarin itu ledakannya di klaster pondok pesantren dan sekolah, total hampir 200 orang positif Covid-19," ujar Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat dihubungi, Sabtu.
Menurutnya, kesembuhan pasien pada hari ini (Sabtu kemarin) adalah hasil kerja keras tenaga kesehatan dan motivasi dari pasien.
"Hari ini yang sembuh juga banyak. Begitu klaster pondok dan sekolah sudah sembuh, maka kembali normal lagi tren penularannya," tutur Yuliyanto.
Meskipun demikian, dia mewaspadai adanya klaster liburan akhir tahun karena mobilisasi manusia yang cukup tinggi.
"Saya mengimbau dan meminta warga Salatiga untuk tetap patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Jangan lengah sedikit pun karena Covid-19 masih mengintai dan bisa menyerang siapa saja," katanya.
Data menyebutkan, tercatat ada 1.555 kasus Covid-19, 1.244 orang di antaranya dinyatakan sembuh, dan 30 orang meninggal dunia secara kumulatif.
Sebelumnya, perlu diwaspadai prediksi akan kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia memasuki awal tahun 2021 mendatang.
Prediksi itu sebagaimana disampaikan pakar atau ahli epidemiologi Indonesia dari Universitas Griffith di Australia Dicky Budiman.
Ia mengatakan hal itu terlihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan.
"Jadi artinya ini ada sinyal serius seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian, tes positivity rate ini semua meningkat," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
Baca Juga: Menurut Mahfud MD, Serangan Siber dan Pandemi Covid-19 Jadi Ancaman pada 2021
"Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," ujar dia.
Dicky tidak menyebut spesifik penyebab potensi ledakan kasus tersebut.
Ia hanya mengatakan kondisi Indonesia saat ini sudah dalam kondisi kritis.
Oleh karena itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk memasifkan program tracing, testing, and treatment (3T) dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV