Aksi 1812 Dibubarkan, Kapolda Metro: Keselamatan Rakyat Adalah HAM, Harus Jadi Kepedulian
Peristiwa | 19 Desember 2020, 11:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Aparat kepolisian membubarkan simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menggelar aksi 1812 di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, pembubaran simpatisan FPI dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 akibat kerumunan di tengah peningkatan angka kasus positif di Jakarta.
"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Menjadi prinsip dasar bagi semua komponen bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, Termasuk di dalamnya pandemi Covid-19," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).
Baca Juga: Polisi soal Aksi 1812 Dibubarkan, Mobil Komando FPI, Ambulans hingga Logistik Disita
Fadil menyebutkan, sejauh ini tercatat sudah ada 19.248 orang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia. Adapun 2.994 orang ada di Jakarta.
Karena itu, kata Fadil, ini menjadi bukti masyarakat untuk lebih peduli dan perhatian.
"Keselamatan hidup setiap insan atau rakyat adalah HAM. Itu harus menjadi manifestasi keprihatinan, kepedulian, sekaligus tanggung jawab HAM," kata Fadil.
Fadil menegaskan, agar masyarakat untuk dapat mematuhi aturan dan menghormati sesama dengan mengedepankan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Adapun bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan akan diberikan teguran hingga tindakan tegas.
"Siapapun harus patuh serta menghindari kerumunan, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.Tindakan Polri awali pendekatan humanis, persuasif dan preventif untuk menghormati HAM. Jika tak dipatuhi, bahkan melecehkan anggota Polri, maka Polri diberikan kewenangan mengambil tindakan," tutup Fadil.
Baca Juga: Alasan Polisi Sita Mobil Komando FPI Aksi 1812
Mobil Komando FPI Aksi 1812 Disita
Tak hanya membubarkan simpatisan FPI, polisi juga menyita mobil komando FPI yang digunakan pada aksi 1812 di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12/2020).
Polisi menyita mobil komando ini karena diduga digunakan untuk provokasi.
"Ada satu mobil yang mereka biasa namakan mobil komando yang kita amankan. Jadi setiap demo pasti ada provokasi dan mereka menyediakan mobil khusus, bukan mobil ambulans. Nah mereka gunakan untuk sebagai bahan untuk bisa menyampaikan pendapat," ujar Kombes Pol Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya di Monas, Jakarta Pusat (18/12/2020).
Setelah sempat diderek ke kawasan Monas, Jakarta Pusat, mobil komando ini dibawa ke Polda Metro Jaya.
Selain mobil komando, polisi juga mengamankan sebuah mobil ambulans dan minibus berisi makanan dan minuman untuk kebutuhan logistik demo 1812 pada Jumat (18/12/2020).
Selain makanan dan minuman ringan di dalam mobil ambulans polisi juga menemukan sebuah tandu.
Baca Juga: Viral ! Brimob dan Jawara Berhadapan dalam Posisi Kuda-kuda di Aksi 1812
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV