Tuntutan FUI DIY dalam Aksi Jogja Bergerak Pasca Tewasnya 6 Anggota FPI
Berita daerah | 18 Desember 2020, 17:17 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Aksi Jogja Bergerak digelar di Titik Nol Kilometer Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (18/12/2020). Aksi Jogja Bergerak diinisiasi Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY yang berempati terhadap meninggalnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
Dalam aksi ini, mereka melakukan penggalangan dana di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Hasil yang terkumpul akan disumbangkan untuk membantu para keluarga korban.
Selain menyampaikan duka cita terhadap enam laskar FPI yang meninggal dalam kejadian penembakan di Tol Cikampek, FUI DIY juga mengutuk tindakan aparat kepolisian yang melakukan extra judicial killing dan mengarah kepada tindakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Baca Juga: Seruan Aksi Jogja Bergerak di Yogyakarta, Ini Kata Polda DIY
Mereka juga mendukung dan mendesak pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta Independen dengan melibatkan tim komisi HAM internasional serta Mahkamah Internasional untuk mengusut insiden penembakan enam anggota FPI.
FUI DIY juga menuntut pembebasan Habib Riziq Syihab, ulama, dan tokoh lainnya yang ditahan karena sikap serta tindakan kritis terhadap pemerintah, supaya menjaga iklim demokrasi Pancasila yang telah menjadi kesepakatan bangsa Indonesia.
“Aksi ini dalam rangka mewujudkan kecintaan terhadap agama dan negara, apalagi penegakan hukum akhir-akhir ini tumpul di Indonesia,” ujar Ketua presidium FUI DIY, Syukri Fadholi.
Ketua Presidium FUI DIY ini juga menilai muncul beragam versi dari insiden penembakan enam laskar FPI yang menimbulkan inkonsistensi pernyataan.
Baca Juga: Kodam Jaya Jawab Kritik Muhammadiyah Soal Kehadiran Pangdam Saat Konpers Kasus 6 Laskar FPI Tewas
“Presiden Jokowi seharusnya bisa mendinginkan situasi yang makin memanas di balik tewasnya enam orang anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek,” ucapnya.
Ketua Presidium FUI DIY ini meminta Presiden Jokowi menaruh perhatian terhadap persoalan ini dengan serius, sebab jika itu tidak dilakukan, maka Presiden Jokowi dianggap sudah berkhianat terhadap jabatannya. Ia berdoa semoga Allah memberikan tuntunan kepada pemimpin bangsa ini supaya kembali ke jalan yang benar.
Penulis : Switzy-Sabandar
Sumber : Kompas TV