Ragam Cara Pemuda Pandowoharjo Sleman Jaga Kelestarian Sungai di Tengah Pandemi
Berita daerah | 13 Desember 2020, 14:18 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pemuda di Sleman yang tergabung dalam Karang Taruna Tunas Pandawa, Pandowoharjo, memiliki perhatian yang besar terhadap kelestarian sungai. Para pemuda ini pun menebar 12 kilogram benih ikan nilem dan menanam pohon gayam di bantaran sungai Denggung, Sleman.
Bukan tanpa alasan mereka memilih kegiatan yang termasuk dalam program kali bersih (prokasih) ini. Penanaman pohon gayam dan menebar benih ikan nilem sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan.
Baca Juga: Pemilih Positif Covid-19 di Sleman Tetap Bisa Ikut Coblosan Pilkada Serentak 2020
Tebar benih dilakukan di tiga titik kali yang terdapat di wilayah Pedukuhan Toino, Pandowoharjo, yaitu Sungai Denggung, Kali Doso, dan Kali Sempor. Sementara, jumlah pohon gayam yang ditanam ada 150 bibit tersebar di 22 padukuhan Pandowoharjo.
“Ketahanan pangan dimulai dari air, ini jadi alasan kami menggalakkan prokasih lewat tebar benih ikan dan tanam pohon gayam, ujar Ismono, Ketua Karang Taruna Tunas Pandawa, Pandowoharjo, Sleman, Minggu (13/12/2020).
Ia mengungkapkan pohon gayam bisa menyimpan air, sedangkan ikan nilem yang merupakan ikan sejenis wader bisa membersihkan air karena mengangkat kotoran dan lumut.
Dalam kegiatan itu, mereka juga mengkampanyekan kelestarian sungai. Salah satunya, tidak mengambil ikan dengan menyetrum atau meracun dan tidak membuang sampah ke sungai.
Dukuh Toino Sleman, Prana Sakti Yogaswara, mengatakan beberapa orang masih kedapatan mengambil ikan di sungai dengan menyetrum.
Baca Juga: Kekhawatiran Muncul Klaster Covid-19 dari Bioskop di Sleman, Begini Alasannya
“Tetapi bukan dari warga sini, biasanya oleh warga diperingatkan,” ucapnya.
Ia tidak menampik, ada pula padukuhan tetangga di Pandowoharjo Sleman yang menerapkan sanksi sosial ketika mendapati orang yang mengambil ikan dengan menyetrum atau meracun. Selain diperingatkan, kejadian itu juga diumumkan lewat masjid sehingga seluruh warga mengetahui.
Penulis : Switzy-Sabandar
Sumber : Kompas TV