Kemenag Perkuat Pendidikan Karakter Guru Madrasah di Era Teknologi Digital
Peristiwa | 8 November 2020, 22:40 WIBMALUKU UTARA, KOMPAS.TV - Di tengah kondisi pandemi ini, teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah proses pembelajaran.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani menuturkan, hampir semua proses pembelajaran di madrasah saat ini masih dilakukan dengan metode daring dan bantuan perangkat teknologi.
Baca Juga: Kemenag Kampanyekan Komitmen Moderasi Beragama melalui IHSAN
"Di tengah perkembangan teknologi pembelajaran ada aspek lain yang tidak boleh dilupakan, yaitu pendidikan nilai atau pendidikan karakter," ujar Ali Ramdhani, saat memberikan arahan Guru dan Tenaga Pendidikan MTs Negeri 1 Kota Ternate, Ahad (8/11/2020).
Menurut Pria yang akrab disapa Dhani ini, pendidikan madrasah tidak hanya transformasi ilmu, tetapi ada proses transformasi nilai, yakni penguatan pendidikan karakter siswa-siswi,” tuturnya.
Pendidikan karakter, lanjut Dhani, sangat penting dan perlu diinjeksikan dalam tingkah laku peserta didik.
“Kehadiran teknologi dalam kegiatan belajar mengajar jangan sampai menggerus transformasi nilai atau pendidikan karakter di madrasah,” kata Guru Besar Teknologi itu.
Di depan para kepala Kantor Kemenag Kab/Kota Se Maluku Utara, Dhani menjelaskan, trasformasi ilmu bisa dilakukan dengan bantuan perangkat teknologi.
Tetapi kebutuhan sosial anak didik dalam beraktifitas hidupnya perlu dikawal lewat sentuhan pendidikan karakter.
“Kebutuhan siswa-siswa kita dengan kehadiran teknologi menjadi sebuah kebutuhan akan tetapi pendidikan karakter di madrasah adalah sebuah keniscayaan,” tandasnya.
Dhani juga meminta para guru madrasah mengedepankan sikap humanisme dalam mengajar.
"Proses pendidikan yang berlangsung di madrasah harus mampu menampilkan nilai-nilai kemanusiaan," kata Dhani.
“Setiap proses pengajaran di madrasah jangan sampai menjadi beban tersendiri bagi anak didik kita. Jangan kita bebani anak didik kita dengan hal yang di luar kemampuan mereka. Esensi dari humanisme adalah menempatkan sesuai pada tempatnya sesuai dengan porsinya,” imbuhnya.
Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Bisa Diakses Secara Digital, Kemenag: Ikhtiar Antisipasi Radikalisme
Sebelumnya, saat di MAN 1 Tidore, Dirjen Pendis itu berpesan, di era revolusi industri 4.0 ini perkembangan teknologi digital semakin pesat, seorang guru dituntut untuk terus berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar agar tidak tergerus oleh zaman.
Oleh karena itu, untuk mejadi guru yang profesional, kebutuhan saat ini adalah terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas diri.
"Seorang guru dituntut untuk terus belajar dan belajar," kata Dhani.
“Berhentinya proses belajar bagi seorang insan, terlebih seorang guru, adalah kematian eksistensi yang sesungguhnya. Eksistensi belajar adalah eksistensi kehidupan. Berhentinya belajar adalah berhentinya kehidupan,” tandas Dhani, mengakhiri.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV