> >

Gadis Cilik Asal Lengkong Sukabumi, Berjuang Beli Tangan Palsu Dengan Menabung

Berita daerah | 4 November 2020, 23:05 WIB
Memey Meisa Winda (7tahun) gadis cilik asal Desa Lengkong Sukabumi Kehilangan tangan Kirinya Berjuang menabung Membeli Tangan Palsu (Sumber: foto Agus paman memey )

SUKABUMI, KOMPAS.TV - Seorang anak berusia 7 tahun asal Kampung Rancaseel RT 18/09 Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi memiliki kisah miris, untuk berjuang mendapatkan tangan palsu dengan cara menabung.

Namanya Memey Meisa Widia, putri ketiga dari pasangan Muhamad Darin (40 tahun) dan Wiwin (35 tahun) itu tangan kirinya patah hingga putus sendiri.

Ceritanya, lengan kiri Memey tersebut patah usai terjatuh dengan posisi tangan melipat menopang tubuh, kurang lebih tiga bulan yang lalu.

Kisah ini diceritakan Agus (30 tahun), yang merupakan paman memey.

Jadi keponakan saya itu jatuh waktu lagi jalan kaki. terjatuh, lalu tangan kirinya nilep (melipat, red) sehingga patah tulang, kata paman Memey, kepada Kompas TV, melalui sambungan voice call aplikasi whatsapp, Rabu (4/11/2020) siang.

Peristiwa tersebut membuat keluarga Memey bersedih, lalu memey dibawa ke pengobatan alternatif, ahli tulang atau tukang urut yang berada kampung tak jauh dari rumah memey. Setelah di periksa, tukang urut itu menyimpulkan, ada tulang Memey yang patah.

Usai dari tempat pengobatan alternatif tangan anak gadis mungil ini hanya ditutup dengan kain dan diikat dengan karet.

Karena tidak diobati dengan cepat setelah 5 hari peristiwa itu, Memey merasakan sakit. Setelah dibuka penyutup kain ditangan kiri memey, miris  ternyata tangannya memar, dan terlihat gosong seperti bekas terbakar, tutur Agus.

Akhirnya Memey dibawa berobat ke ahli pengobatan tradisional. Dari situ, lama-kelamaan daging yang menempel di tulang sedikit demi sedikit terlepas.

Tangan memey yang patah dari bawah siku yang terlihat gosong hingga ke jari-jarinya lepas begitu saja. Lanjut Agus potongan tangan yang lepas langsung dikuburkan.

Memey yang duduk di bangku Kelas 1 SDN Ciwangi, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong kini kondisinya sudah berangsur membaik dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Bahkan selama sakit, memey berjuang untuk kembali membangkitkan kepercayaan dirinya dengan mengaji.

Baru hafal 20 surat, dan hafalan Hsma’ul Husnah. Tangannya kini ditutupi dengan pelepah pisang dan kain berwarna putih.

Keponakan saya, kata Agus, terlihat sudah mulai sehat dan ceria kembali. Sengaja saya foto memey tidak terlihat wajahnya khawatir masih malu, tutur Agus lagi.

Memey saat ini mendambakan tangan palsu. Gadis kecil ini berusaha mengumpulkan uang dari pemberian warga yang berkunjung melihat kondisi keponakannya ini, terang Agus.

Penulis : KompasTV-Sukabumi

Sumber : Kompas TV


TERBARU