Geger Penemuan Bayi Hiu Bermata Satu di Maluku, Ini Penjelasan Ahli
Peristiwa | 21 Oktober 2020, 18:45 WIBAMBON, KOMPAS.TV – Penemuan seekor bayi hiu bermata satu yang mirip mata manusia menghebohkan warga Dusun Jarukin, Desa Maekor, Kecamatan Aru Selatan Utara, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Seorang nelayan setempat bernama Juman Selfara menemukan bayi hiu tersebut setelah ia membelah perut ikan hiu yang ditangkapnya saat melaut di perairan desa dua pekan lalu.
Bayi hiu berwarna putih cerah itu memiliki panjang sekitar 30 cm.
Warga sejumlah desa di kecamatan tersebut heboh dan berbondong-bondong mendatangi rumah Juman untuk melihat dari dekat bayi hiu bermata satu.
Baca Juga: Mengejutkan, Bayi Hiu Berkepala Dua Ditemukan Tertangkap Jaring Nelayan
Menurut menantu Juman, Dadang Pattikaloba, awalnya mertuanya menemukan induk bayi hiu tersebut terjerat jaring saat melaut pada 11 Oktober lalu. Induk hiu itu pun dibawa pulang dan dibelah perutnya.
“Saat perut ikan hiu itu dibelah ternyata ada empat ekor bayi ikan hiu di dalam, kebetulan ada seorang anak melihat perut ikan hiu itu di bela dan dia memberi tahu kepada mertua saya ada satu lagi dan ternyata benar jadi semua ada lima ekor,” kata Dadang, Rabu (21/10/2020), dikutip dari Kompas.com.
Dadang mengatakan dari lima bayi hiu, empat ekor terlihat normal sementara satu ekor hanya memiliki satu mata yang mirip mata manusia.
“Kita semua heran saat itu, ada anak ikan hiu bermata satu seperti dajal dan mirip sekali dengan mata manusia. Itu yang membuat geger sampai warga desa-desa tetangga semua datang ke sini,” ujarnya.
Baca Juga: Hiu Paus Terdampar, Dimanfaatkan Warga Untuk Penuhi Kebutuhan Makan
Karena meyakini penemuan bayi hiu bermata satu tersebut sebagai sebuah pertanda, warga setempat enggan menguburkannya tersebut sampai saat ini.
Menurut Dadang bayi hiu itu saat ini telah diawetkan dengan cara dikeringkan.
“Menurut orang-orang di sini itu sebagai pertanda jadi ikan itu kita tidak kuburkan kita keringkan dan sampai saat ini masih ada di sini,” kata dia.
Kepala Sub Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (PSPL) Sorong, Hendrik Sombo membenarkan adanya penemuan bayi hiu bermata satu di Kepulauan Aru.
Namun, pihaknya sejauh ini masih mengumpulkan informasi terkait penemuan tersebut.
“Kami juga baru dapat info dari rekan kami di Satker Ambon tadi sore, dan saat ini kami masih terus mengumpulkan informasinya,” ucapnya.
Penjelasan Ahli Ikan
Sementara itu, ahli ikan dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura Ambon, Prof. J Mosse mengatakan fenomena ikan hiu bermata satu yang ditemukan nelayan di Aru itu sebagai cyclocephaly atau cyclopia.
“Ini disebut cyclocephaly atau cyclopia karena gagal sejak perkembangan embrio. Kasus ini jarang dan unik,” kata Mosse kepada Kompas.com via telepon seluler.
Baca Juga: Pemerintah Malta Mencari Fosil Gigi Hiu yang Dihadiahkan Untuk Pangeran George
Ia menjelaskan kegagalan perkembangan embrio itu menyebabkan anak hiu hanya memiliki satu mata karena perkembangan otaknya tidak sempurna.
Selain itu ada dugaan telah terjadi kegagalan ekspresi gentik dari protein yang dibutuhkan untuk pembentukan otak pada bayi hiu tersebut.
“Akibatnya terjadi hanya satu bola mata yang terbentuk. Ada dugaan juga bahwa faktor lingkungan yang menghambat produksi protein, tapi ini masih dugaan,” ujarnya.
Ia menambahkan ikan hiu bermata satu sebelumnya pernah ditemukan oleh nelayan di Meksiko pada tahun 2011 silam.
Menurutnya kasus tersebut tidak hanya terjadi pada hiu tapi juga organisme yg lain seperti, ayam, kambing dan lain-lain hanya saja kejadian itu jarang.
“Pada 2011 ada kasus yang sama pernah ditemukan di Meksiko juga, dan kasus seperti ini juga terjadi pada orgasme lain, seperti ayam, kambing dan lain-lain tapi memang kejadiannya langkah,” jelasnya.
Penulis : Idham-Saputra
Sumber : Kompas TV