Cerita Pengemudi Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo Padahal Mobil Hancur
Peristiwa | 4 Oktober 2020, 11:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kecelakaan maut terjadi di Tol Semarang- Solo (26/9/2020) dan menghancurkan sebuah mobil Mazda CX-5 keluaran tahun 2017.
Pengemudinya, Ronald Touwani (38) beserta adik iparnya selamat dari kecelakaan yang terjadi di Jalur A Km 447+600.
“Jadi saat jalan di lajur kanan, mungkin saya ngantuk, tiba-tiba mobil oleng ke kiri dan masuk jurang. Mobil tidak menabrak pagar, tapi pohon bambu, kemudian terguling-guling sampai ke bawah,” ujar Ronald, (3/10/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Viral Kisah Pria di Surabaya Depan Rumahnya Selalu Penuh Mobil Tak Dikenal
Berangkat dari Jakarta pada Jumat (25/9/2020) malam menyebabkan Ronald tak bisa menahan kantuknya.
Sebelum terjun ke sebuah jurang setinggi 70 meter di tepi jalan tol Semarang-Solo sekitar pukul 06.00 WIB, mereka berdua sempat istirahat selama dua jam di rest area Tol Ungaran.
Saat itu kecepatan di atas 100 kpj sebelum masuk jurang, kondisi mobil seketika ringsek. Tak ada bagian yang tidak rusak.
Ronald mengatakan, saat itu ia menggunakan seat belt dengan benar. Begitu juga adik iparnya yang tertidur pulas memakai sabuk pengaman.
“Sesaat setelah kecelakaan saya masih sadar, pintu kanan-kiri enggak bisa dibuka, panel-panel dan dasbor sudah enggak ada yang nempel, kabel-kabelnya keluar semua,” tutur Ronald.
“Saya lihat kaca pada pecah tapi tidak ada yang mengenai kami, karena terhalang airbag. Jadi airbag-nya itu enggak cuma di depan, tapi sekeliling interior ada,” katanya.
Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Magelang-Sleman Tewaskan 4 Orang, Polisi Temukan Miras di Lokasi Kejadian
Ronald menjelaskan satu-satunya jalur yang memungkinkan untuk evakuasi adalah bagian sunroof. Ia pun memecahkan bagian ini menggunakan tangannya dan keluar dari sana.
“Adik ipar saya bilang, sudah kita harus cepat keluar, mobilnya mau meledak. Saat itu memang di dalam berasap, suara dari speaker mobil sudah enggak karuan, seperti suara sinyal darurat. Ya sudah saya akhirnya keluar dari sunroof, saya aja enggak nyangka bisa keluar lewat sana,” tuturnya.
Setelah berhasil keluar dari mobil, ia langsung menelpon bantuan untuk datang. Karena lokasi yang jauh dari jalan dan tidak ada tanda-tanda kecelakaan, polisi yang menolong pun cukup kesulitan melakukan evakuasi.
“Polisi datang kurang lebih saya tunggu setengah jam. Karena dia cari enggak ada bekas-bekas kecelakaan, jadi sudah lewat, terus balik lagi. Turun ke jurang tempat lokasi kami pun susah,” ungkap Ronald.
Peran Seat Belt dalam Berkendara
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, menyepelekan penggunaan tidak menggunakan seat belt dengan benar bisa mengancam keselamatan diri.
Baca Juga: Viral Warga Sipil Kendarai Mobil Dinas TNI AD, Ini Penjelasannya
Seat belt atau sabuk pengaman memang tidak bisa menjamin keselamatan saat di jalan, namun terbukti dapat meminimalisir cedera yang diderita korban kecelakaan.
Ketika terjadi benturan sewaktu terjadi kecelakaan, sabuk pengaman bisa menahan tubuh agar tetap berada pada posisi di bangku.
Namun hal ini bisa terjadi jika seat belt digunakan dengan benar.
“Jangan pasang seat belt hanya bagian atasnya saja, atau cuma disenderin biar suara peringatan enggak bunyi. Fitur mobil yang safety-nya tersedia harus dimanfaatkan secara maksimal,” ucap Sony, (3/10/2020).
Sony juga menambahkan, memakai seat belt atau menggunakan mobil dengan fitur safety yang lengkap tidak menjamin keselamatan di jalan.
“Fitur-fitur safety yang canggih sebaiknya dimanfaatkan hanya untuk error yang disebabkan oleh pihak lain. Makanya kita tidak dianjurkan mengandalkan teknologi keselamatan kendaraan saat berkendara,” katanya.
“Karena yang bisa menyelamatkan adalah cara, gaya, karakter, dan kondisi fisik pengemudi,” ujar Sony.
Baca Juga: Dipakai Latihan Menyetir, Sebuah Mobil Terperosok ke Saluran Air
Penulis : Idham-Saputra
Sumber : Kompas TV