> >

Kantor Polsek Elelim Papua Diserang Massa, Kasat Intel Dianiaya, Ternyata Gara-gara Hoaks

Peristiwa | 24 September 2020, 22:35 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. (Sumber: KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

YALIMO, KOMPAS TV - Markas Polsek Elelim di Kabupaten Yalimo, Papua diserang sekelompok massa pada Kamis (24/9/2020).

Dalam serangan tersebut, Kasat Intelejen Polres Yalimo Inspektur Dua Samuel Yunus menjadi korban setelah dianiaya para pelaku yang diduga berjumlah sekitar 20 orang.

Demikian disampaikan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw. Paulus mengatakan, penyerangan Mapolsek Elelim yang mengakibatkan seorang polisi terluka terjadi sekitar pukul 12.00 WIT.

Baca Juga: Pria Ngamuk Bawa Parang di Kantor Polisi, Keluarga Sebut Pelaku Alami Gangguan Kejiwaan

Kronologisnya, bermula ketika polisi mengamankan penjual minuman keras atau miras di Elelim. Saat itu, polisi menangkap pelaku beserta barang bukti beberapa botol minuman beralkohol.

Setelah penangkapan itu, tersebar berita bohong di tengah masyarakat bahwa pihak kepolisian dianggap melindungi pelaku yang menjual minuman keras tersebut. 

Akibatnya, sejumlah massa terprovokasi dengan informasi tersebut, sehingga menyerang Mapolsek Elelim dengan batu.

Saat penyerangan tengah berlangsung, korban Ipda Samuel Yunus datang dan mencoba memberikan pengertian kepada massa bahwa pihak kepolisian akan memproses hukum penjual miras yang sudah diamankan. 

Baca Juga: Risma Ngamuk di Kantor Polisi, Marahi 3 Ibu Rumah Tangga karena Jadi Kurir Narkoba

Namun, massa tidak percaya. Mereka pun kemudian malah memukul dan melemparkan batu ke arah kepala Samuel.

"Samuel mengalami cedera di bagian kepala. Korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jayapura untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadai, " kata Paulus dikutip dari Kompas.id pada Kamis (24/9/2020).

Paulus memastikan, saat ini situasi keamanan di Yalimo telah kondusif pascainsiden tersebut. Aparat Polres Yalimo terus melakukan upaya persuasif kepada masyarakat agar menciptakan situasi yang aman di tengah pelaksanaan tahapan Pilkada.

"Kami mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan informasi bohong. Sebaiknya warga melakukan verifikasi langsung informasi tersebut ke jajaran kami, " ujarnya.

Baca Juga: Lagi! Kantor Polisi Diserang Orang Tak Dikenal, Kali Ini di Pati

Sementara itu, Kapolres Yalimo AKB Rahmat Kaharuddin mengatakan pihaknya sudah bertemu dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat.  

Tujuannya, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan informasi bohong terkait perlindungan pelaku penjual minuman beralkohol itu.

"Situasi keamanan di Elelim telah kondusif seperti biasanya. Kami telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi mata, " tutur Rahmat.

Diketahui, Yalimo termasuk dari 11 kabupaten yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah di Papua pada tahun ini.  

Baca Juga: Aksi Massa Tuntut Erick Thohir Mundur

Polda Papua menetapkan daerah tersebut masuk kategori rawan gangguan keamanan dalam Pilkada. Sebanyak 11.691 personel dikerahkan untuk pengamanan Pilkada di 11 kabupaten. 

Belasan ribu personel tersebut terdiri atas 2.577 anggota polisi dari 11 polres,  813 personel Polda Papua,  627 personel TNI, anggota Linmas sebanyak 7.174 orang dan Brimob Nusantara sebanyak 500 personel.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU