> >

Mipol Fisip UMJ Buka Konsentrasi Baru Politik Internasional Kajian Studi Baitul Maqdis

Kampus | 11 Oktober 2024, 02:40 WIB
Program studi magister ilmu politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Mipol Fisip) UMJ membuka konsentrasi baru yang fokus pada Islamic Jerusalem Studies atau Studi Baitul Maqdis di Palestina. (Sumber: Dok UMJ)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Masyarakat Indonesia begitu prihatin dengan kondisi yang ada di Palestina. 

Keprihatinan atas Palestina seharusnya tidak berhenti sebatas prihatin, tapi perlu menjalin kerja sama dan berbagai aktivitas.

Baca Juga: Rektor UMJ Berharap Zulkifli Hasan Beri Jatah Menteri PAN 1 Kursi untuk Muhammadiyah

Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma’mun Murod Al Barbasy saat menjalin kerja bareng dengan Al-Isra Institute, Edinburgh, Britania Raya.

“Indonesia dan Muhammadiyah punya perhatian yang sama terhadap situasi dan kondisi Baitul Maqdis di Palestina,” ungkap Ma`mun melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kamis (10/10/2024).

Merespons hal itu, program studi magister ilmu politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Mipol Fisip) UMJ membuka konsentrasi baru yang fokus pada Islamic Jerusalem Studies atau Studi Baitul Maqdis di Palestina.

Ma`mun mengatakan, program ini merupakan hasil kerja sama antara UMJ dengan Al-Isra Institute, Edinburgh, Britania Raya.  
 
Menurut Ma’mun, program baru studi Baitul Maqdis itu memperkuat konsentrasi yang sudah ada di Mipol.

“Saya mengapresiasi saudara jauh, Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi yang datang untuk bekerja sama dengan UMJ dan menambah konsentrasi di Prodi Mipol,” ungkapnya.

Baca Juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan Optimistis Menteri Pendidikan dari Muhammadiyah

Sebelumnya, terkait hal itu, menurut Ma`mun, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) sudah menggelar aksi solidaritas untuk Palestina dan menuntut Israel.
 
“Tentu ini bentuk salah satu saja, masih banyak yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Termasuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina yang sudah dilakukan beberapa kali oleh Lazismu dan juga yang lainnya,” ujar Ma`mun.
 
Abd Al-Fattah Al-Awaisi mengklaim, program studi Baitul Maqdis di UMJ merupakan program magister Islamic Jerusalem Studies pertama yang ada di Universitas di Indonesia.
 
“Alhamduillah pengajar pertama Magister Studi Baitul Maqdis (IslamicJerussalem Studies) telah diumumkan di Universitas Muhammadiyah Jakarta,” ucapnya.
 
Menurutnya, ini adalah pilihan yang baik, di mana pengetahuan memang harus mendorong perubahan, pembebasan, dan peradaban.
 
Kaprodi Mipol, Dr. Lusi Andriyani mengatakan, kerja sama ini berkenaan dengan perkembangan akademik seperti penelitian di Timur Tengah, khususnya Yerusalem dan pertukaran mahasiswa atau staf akademik. 

Baca Juga: Menang Hibah Kemdikbudristek, Akademisi UMJ Teliti Komunikasi Kelompok PMI Purna di Lombok Timur

Menurutnya, tidak banyak yang mengkaji dari sisi akademik apalagi berbasis riset layaknya ISRA.

Oleh karena itu, Magister Ilmu Politik Fisip UMJ bekerja sama dengan ISRA melalui peminatan Politik Internasional. 

Peminatan tersebut memiliki fokus terhadap isu di Timur Tengah dan Yerusalem.

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU