> >

Menakut-nakuti Anak Agar Patuh Ternyata Banyak Dampak Negatifnya

Edukasi | 6 September 2024, 01:00 WIB
Ilustrasi anak ketakutan (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menakut-nakuti anak dinilai efektif untuk membuat anak jadi penurut. Namun, apakah dampaknya terhadap anak?

Sering menakut-nakuti anak agar patuh ternyata bisa menyebabkan mereka mengalami rasa takut yang nyata, bahkan berlebihan dan tidak rasional. 

Ketika itu, rasa cemas berlebihan yang dialami anak juga meningkat.

Baca Juga: Mengenal Edelweis Rawa, Bunga Abadi di Ranca Upas yang Kini Hancur Usai Kegiatan Motor Trail

"Menakut-nakuti anak dengan hewan dan hantu untuk membuat mereka patuh adalah tindakan yang tidak disarankan," ujar Dokter Spesialis Anak Kurniawan Satria Denta mengutip Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, menakut-nakuti anak bisa membuatnya jadi pribadi yang penakut.

Misalnya, anak menjadi sangat takut dengan hantu, sehingga mereka tidak mau ditinggalkan, tidak mau masuk ke ruangan sendiri, dan merasa ketakutan ketika gelap.

Hal senada diungkapkan oleh Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener. Anak yang sering ditakut-takuti ketika kecil cenderung tumbuh sebagai dewasa yang tidak berani.

Ini termasuk dalam mencoba hal baru dan cenderung berada dalam zona nyaman, sehingga sulit untuk berkembang.

Kemampuan pengambilan keputusannya di masa depan juga ikut terpengaruh karena mereka khawatir pada setiap konsekuensi pilihan yang akan diambil.

Baca Juga: Kematian Bayi di Indonesia Ternyata Banyak Disebabkan Kelahiran Prematur

"Nanti saat makin besar justru enggak berani untuk melakukan berbagai hal," ujar Samanta.

Daripada menakut-nakuti, lebih baik orangtua memberikan pemahaman agar anak mau menurut. Orangtua juga bisa mengajak anaknya diskusi untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. 

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU