> >

Pengertian Integritas: Simak Penjelasan dan Karakteristiknya

Edukasi | 12 Januari 2024, 00:00 WIB
Ilustrasi orang yang memiliki integritas untuk berkontribusi mencapai kesuksesan di dalam organisasinya (Sumber: Freepik)

Konsistensi dapat diartikan sebagai ketaatan dan patuh terhadap peraturan, kode etik, serta prinsip-prinsip moral yang diyakini sebagai benar. Hal ini mencakup kesesuaian antara kata-kata yang diucapkan dengan tindakan yang dilakukan, yang pada gilirannya menciptakan ketegasan.

Konsistensi juga merpakan keselarasan antara nilai-nilai dan tindakan, dan hal ini sepenuhnya tergantung pada pilihan dan kehidupan individu untuk menentukan arahnya.

Seseorang yang konsisten, terutama dalam situasi yang tidak jelas, akan bersikap tegas dalam upaya mencari dan memilih kebenaran.

Baca Juga: Ketua KPU soal 2 Panelis dari UNHAN: Semua Punya Integritas

3. Menjaga Martabat dan Tidak Melakukan Hal-hal Tercela

Menjaga martabat merupakan kemampuan untuk mempertahankan nilai-nilai positif dalam diri. Semakin penting posisi atau kedudukan seseorang di tempat kerja, maka semakin besar godaan yang mungkin menghadang.

Seseorang yang menjaga martabatnya tidak akan terlibat dalam perbuatan tercela seperti korupsi, pemerasan, penyalahgunaan kekuasaan, dan lainnya.

Mereka biasanya memiliki rasa takut dan malu yang cukup kuat untuk menjauhi tindakan yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan instansi tempat mereka bekerja.

Sedangkan, seseorang yang melakukan perbuatan tercela biasanya tidak memiliki rasa takut dan malu, misalnya Petugas yang terang-terangan memungut biaya pengurusan berkas diluar ketentuan. Mereka bahkan ada yang merasa bangga dengan barang-barang yang dibeli dari uang hasil korupsi.

Namun, ketika mereka tertangkap tangan, konsekuensinya dapat menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan hidup yang kemudian membawa malu kepada keluarga dan organisasinya.

Tindakan tidak bermartabat seperti ini dapat berujung pada kerugian, yang tidak hanya berdampak bagi individu yang terlibat, tetapi reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi tersebut.

4. Bertanggung Jawab Atas Hasil Kerja

Pegawai harus berani mengambil risiko atas hasil pekerjaannya, tidak hanya mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan atau negara, tetapi yang lebih penting, dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan.

Sebuah keyakinan bahwa setiap pekerjaan dilakukan diawasi, meskipun tidak terlihat oleh orang lain, menjadi dasar integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas.

Tindakan ini tentunya menciptakan kepercayaan bahwa setiap pekerjaan dilakukan dengan baik, bahkan ketika tidak ada orang yang menyaksikannya.

Menanggapi kesalahan atas hasil kerja dengan sikap yang terbaik yaitu dengan mengakui kesalahan, permintaan maaf, dan kemauan untuk memperbaiki diri.

Penting juga untuk jujur mengevaluasi diri sendiri, dan tidak menyalahkan pihak lain. Pemahaman bahwa tanggung jawab atas hasil kerja ada pada diri sendiri menciptakan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan baik atau buruk yang dilakukan.

Baca Juga: Mahasiswa di Malang Dorong Pemilu Damai dan Berintegritas

5. Bersikap Objektif

Bersikap objektif melibatkan pemberian penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dan didukung oleh data dan fakta. Bersikap objektif juga akan membawa keadilan dalam pengambilan keputusan.

Jika dalam bersikap hanya berdasarkan preferensi pribadi, dugaan, atau perasaan subjektif (suka atau tidak suka), tentu akan menimbulkan ketidakpuasan, kebencian, ketidakadilan, dan perilaku negatif.

Sedangkan tingkat pendidikan, keahlian, pengalaman, atau jabatan tinggi tidak secara otomatis mencerminkan tingkat integritas seseorang.

Integritas perlu dibangun melalui sikap objektif dan konsisten. integritas adalah pondasi karakter dan kualitas pribadi. Keputusan untuk mempertahankan integritas merupakan langkah menuju hidup yang lebih bermakna dan bahagia.

Dengan memegang teguh nilai-nilai positif, seseorang akan menciptakan pondasi kepercayaan, harga diri, hubungan yang baik dengan orang lain, serta membentuk arah kehidupan yang memberikan makna lebih dalam pada setiap tindakan.

 

Penulis : Almarani Anantar Editor : Gading-Persada

Sumber : Kementerian Keuangan Republik Indonesia


TERBARU