> >

Guru Besar UIN Jakarta: Politik Primordial Masih Mungkin Terjadi, Perlu Dialog Dialektis

Kampus | 21 Desember 2023, 01:00 WIB
Guru Besar UIN Jakarta Prof. J.M. Muslimin, M.A., Ph.D  (Sumber:Humas UIN Jakarta)

“Langkah tersebut dipadukan dengan menguraikan  persoalan yuridis, filosofis dan sosiologis, dengan mengacu kepada nilai-nilai keadaban sipil (deideologisasi) tanpa meninggalkan jiwa relijiusitas,” katanya.  

JM Muslimin mengutip pandangan Yusuf Al-Qardhawi yang menyebutkan khazanah peradaban Islam seperti ilmu pengetahuan, seni dan sastra bukanlah sesuatu yang tidak bisa salah. Karena itu, upaya kritik, pengakjian ulang, diskusi, penilaian kualitas atas baik dan buruknya harus senantiasa dilakukan.

“Sikap yang seharusnya kita lakukan adalah berupaya menghidupkannya kembali khazanah ini dan menyajikannya dengan metode dan mekanisme kontemporer, serta menyesuaikannya dengan tepat,” kata JM Mengutip pandangan Qardhawi.  

Baca Juga: Rektor UIN Jakarta Terima Hasil Verifikasi Berkas 17 Bakal Calon Rektor Baru

Adapun pandangan “Dialog-Dialektis”, JM Muslimin mengutip gagasan Jurgen Habermas yang menyerukan terjadinya penafisran hubungan antara iman dan pengetahuan dari perspektif masing-masing yang membuka peluang salong memahami dalam koeksistensi reflektif dan kerjasama yang tercerahkan.

“Mereka tidak boleh secara apriori mengesampingkan kemungkinan untuk menemukan konten semantik dalam pernyataan-pernyataan keagamaan sebagai sesama warga negara, bahkan mungkin dalam intuisi tersembunyi mereka sendiri, yang dapat diterjemahkan dan dimasukkan ke dalam argumen publik,” sebut JM Muslimin mengutip pandangan Jurgen Habermas. 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU