> >

Tanggal 1 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Edukasi | 30 September 2023, 08:05 WIB
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 2023 yang diperingati tiap 1 Oktober. (Sumber: disnakerpmptsp.malangkota.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap tanggal 1 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati peristiwa penting yakni Hari Kesaktian Pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila 2023 jatuh pada Minggu (1/10/2023), untuk memperingatinya, setiap instansi dan satuan pendidikan melakukan upacara bendera.

Tahun ini, tema upacara Hari Kesaktian Pancasila 2023 adalah "Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju".

Selain itu, pada 1 Oktober masyarakat Indonesia juga diimbau untuk mengibarkan bendera satu tiang penuh setelah satu hari sebelumnya yakni 30 September mengibarkan bendera setengah tiang.

Lantas, kenapa 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila?

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober ini diperingati untuk mengingatkan masyarakat soal ideologi Pancasila yang tak bisa digantikan oleh paham apapun.

Penetapan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila dilakukan berdasarkan SK Nomor 153 Tahun 1967 yang diterbitkan Presiden Soeharto pada 27 September 1967.

Adapun usulan penetapannya telah dilakukan pada masa Soeharto masih menjabat sebagai Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan pada 1966.

Tepatnya, pada 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan supaya peringatan Hari Kesaktian Pancasila juga dilakukan oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata.

Baca Juga: Rangkuman Sejarah G30S/PKI yang Diperingati Tiap 30 September, Tujuan dan Nama Jenderal yang Tewas

Kemudian pada 29 September 1966, Soeharto menerbitkan surat keputusan tertanggal 29 September 1966 yang menetapkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh “seluruh slagorde (jajaran) Angkatan Bersenjata dengan mengikutsertakan massa rakyat.”

Hari Kesaktian Pancasila diperingati setelah peristiwa G30S/PKI yang bertepatan dengan terbunuhnya 7 perwira militer Angkatan Darat (AD), yaitu:

  • Letjen Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)
  • Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi).
  • Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
  • Brigjen Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
  • Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen).
  • Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)
  • Pierre Tendean yang merupakan ajudan Jenderal A.H. Nasution.

Pada masa Orde Baru, pemerintah memperingati dua peristiwa tersebut dengan mengibarkan bendera setengah tiang pada 30 September. Lalu, pada 1 Oktober bendera dinaikkan setiang penuh.

Makna dari ritual tersebut, yaitu setengah tiang merupakan tanda duka nasional lantaran terbunuhnya 7 perwira AD.

Kemudian, bendera dinaikan satu tiang penuh bermakna Indonesia menang menangkal ideologi komunis berkat kesaktian Pancasila.

Selain tentang pengibaran bendera, setiap 1 Oktober juga selalu dilaksanakan upacara Kesaktian Pancasila yang berlangsung di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU