Untung atau Rugi Masuk Sekolah Pukul 05.30 di NTT
Sekolah | 2 Maret 2023, 17:08 WIBDi samping itu, Viktor mengatakan bahwa hanya dua SMA unggulan di daerahnya yang akan menerapkan masuk sekolah jam 5 pagi. Kedua sekolah yang dimaksud yakni, SMA 1 dan SMA 6.
Dia menilai dua sekolah unggul tersebut memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
Menurutnya, 50 persen dari total APBD Provinsi NTT berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga harus ada desain khusus untuk memanfaatkan anggaran tersebut dengan sebaik mungkin.
Viktor mengaku tak masalah dengan pro kontra terkait kebijakan sekolah dimajukan menjadi 05.00 pagi. Viktor menilai hal tersebut biasa apabila menerapkan kebijakan dan perubahan besar.
"Saya setuju dengan apa yang disampaikan, lakukan analisis, lakukan kajian. Kajian itu sedang dilakukan, lalu kita punya kekurangan, siapa yang mau dikaji. Maka, pelajaran paling baik bagi kita dalam hidup kita try and fix it," pungkas Viktor.
Baca Juga: 2 Kebijakan Nyeleneh Gubernur NTT, Sekolah Jam 5 Pagi dan Jalan Kaki demi Kendalikan Inflasi Daerah
Belum ada studi jam belajar lebih pagi akan meningkatkan prestasi
Sementara itu, Novi Poespita Candra, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menuturkan, KBM pukul 05.30 kemungkinan akan menciptakan suasana batin yang tidak menyenangkan di kalangan siswa maupun orangtua sehingga akan berdampak buruk pada prestasi siswa.
Menurut Novi yang juga Co-Founder "Gerakan Sekolah Menyenangkan", belum ada studi yang menunjukkan bahwa memajukan jam belajar lebih pagi akan meningkatkan prestasi belajar.
Prestasi siswa meningkat, jika motivasi internal belajar siswa tinggi. Motivasi internal tinggi jika ada hormon kebahagiaan dalam diri siswa.
"Hormon kebahagiaan muncul jika proses di sekolah memunculkan hormon dopamine (memunculkan tantangan), hormon oksitosin (memunculkan cinta kasih), hormon serotonin (anak anak merasa bermakna), dan hormon endorphin (suasana kegembiraan), " papar psikolog itu, dilansir dari Kompas.id.
Kebijakan sekolah lebih pagi, menurutnya juga kurang tepat dan kurang bijaksana serta kurang mempertimbangkan kondisi psikologis siswa, orangtua, dan juga guru.
Dampak pada kesehatan fisik dan emosi
Dari segi kesehatan fisik bisa jadi karena terlalu pagi, anak anak belum sempat sarapan. Ini menimbulkan kelelahan kronis jangka panjang.
Dari segi emosi, lanjut Novi, lantaran terburu-buru, hal itu dapat mempengaruhi emosi anak. Begitu juga orangtua dapat tersulut emosinya jika melihat anak-anak yang belum siap. Ini buruk untuk memulai hari sekolah yang semestinya penuh motivasi dan harapan.
Novi juga tidak sependapat bahwa memajukan jam masuk sekolah akan meningkatkan etos belajar anak. Untuk meningkatkan etos semestinya dengan menciptakan kultur dan budaya belajar yang positif sehingga memunculkan motivasi internal.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV