Pengakuan HAS Joki Karya Ilmiah di Kampus Bertarif Jutaan, Selalu Aman Plagiarisme
Kampus | 11 Februari 2023, 11:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - HAS, salah seorang joki karya ilmiah mengaku bahwa dirinya sudah lama menjalani profesi bikin karya ilimiah untuk mahasiswa, baik strata S-1 maupun S-2 di kampus-kampus di Indonesia.
HAS pun mengaku, tarif yang ia patok pun beragam, dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah dari awal naskah sampai jadi.
Bahkan dalam pengakaunnya, karya ilmiah yang dibuatnya pernah dibawa ke sebuah perlombaan karya ilmiah.
Lantas, dalam perlombaan itu karya ilmiah yang dipesan darinya itu dibuat sedemikian rupa hingga lolos dari plagiarisme.
Tak hanya itu, sebagai joki karya ilmiah, HAS mengaku bahkan pernah membuat karya ilmiah yang malah menang dalam sebuah perlombaan karya ilmiah beberapa waktu lalu.
"Saya mengerjakan permintaan klien dengan memanfaatkan internet, buku, dan jurnal-jurnal yang sudah terbit. Untuk menghindari plagiasi, saya lakukan parafrasa," papar HAS Minggu (11/12/2022) dilansir dari Kompas.id
"Lalu, saya sertakan sumber bahan yang saya ambil,” imbuhnya.
Baca Juga: Muslihat Joki Buatkan Karya Imiah untuk Ajukan Guru Besar, Raup Omzet Rp60 juta Sebulan
Adapun HAS mengaku saat ini dia merupakan mahasiswa tingkat akhir di sebuah kampus negeri di Jakarta.
Sedangkan profesi joki karya Ilmiah di kampus-kampus ini sudah ia lakoni sejak 2021 silam dan mengaku, selama berprofesi selalu aman dan tidak pernah terkena kasus plagiarisme.
Adapun tarif yang dipatoknya, dia menerima pengerjaan joki skripsi, joki tesis, serta jurnal ilmiah mahasiswa S-1 dan S-2 dengan tarif mulai dari Rp 400.000 untuk artikel.
Adapun untuk tarif Joki lainnya, ia mematok Rp 3 juta untuk paket skripsi. Itu bisa HAS lakukan dari dari awal pengerjaan sampai selesai.
Baca Juga: Demi Gelar Guru Besar, Sejumlah Dosen Senior dan Kampus Terlibat Perjokian Karya Ilmiah
Kini, kata dia, sudah ada ratusan karya ilmiah yang ia kerjakan.
”Ada yang meminta saya agar dibuatkan artikel ilmiah untuk dilombakan dan ternyata artikel yang terbit di jurnal itu menang sebuah kompetisi karya ilmiah," jelasnya.
"Semua bahan, mulai judul dan isinya, saya yang buat,” katanya.
HAS lantas bangga, karyanya terbukti berkualitas dan lolos dari seleksi panitia tersebut.
Baca Juga: Beratnya Syarat Jadi Guru Besar, Banyak Dosen Tertipu Oknum Jurnal Ilmiah Internasional Abal-abal
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/kompas.id