Menjangkau hingga Daerah 3T, Platform Merdeka Mengajar Dorong Akses Pengembangan Kualitas Guru
Edukasi | 18 Oktober 2022, 19:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Tujuan pembangunan platform ini adalah sebagai sarana penunjang guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Elsa Nofarita Haumeni, guru SMA Negeri 1 Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggunakan platform Merdeka Mengajar dalam proses pembelajaran.
Elsa memaparkan, fitur-fitur dalam platform Merdeka Mengajar membuatnya dapat mengikuti perkembangan pendidikan, seperti pelatihan mandiri, hingga mendapatkan bahan ajar yang berguna di kelas.
Tidak hanya itu, Elsa menambahkan bahwa dirinya sering mendapatkan inspirasi dari fitur ‘Bukti Karya’ yang diunggah oleh rekan-rekan guru di seluruh tanah air.
“Saya merasa platform Merdeka Mengajar membantu saya yang berada di daerah ini supaya tidak tertinggal informasi dan perkembangan yang bisa saya terapkan di kelas, sehingga murid-murid saya juga bisa belajar dengan maksimal,” tutur Elsa.
Baca Juga: Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka Diterapkan 2022, Nadiem: Kedepankan Belajar yang Menyenangkan
Kisah serupa disampaikan Muhamad Firman, guru Matematika di SMP Negeri 9 Satu Atap Belimbing, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Menurut Firman, kurikulum Merdeka Mengajar sangat memudahkan para guru di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) karena sangat menyesuaikan dengan kondisi dalam kegiatan belajar mengajar.
Firman mengaku sangat terbantu karena bisa mengatur waktu dan menyesuaikan pembelajaran meskipun murid-muridnya berbeda dengan murid-murid di kota. Terlebih lagi, adanya dukungan Kurikulum Merdeka membuat Firman merasa bebas untuk berinovasi menyesuaikan kondisi dan tantangan yang ada.
Untuk menggunakan platform Merdeka Mengajar, awalnya Firman mengaku sulit karena jaringan yang terbatas. Namun, fitur-fitur platform Merdeka Mengajar sangat membantu pengajar di daerah 3T dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Karena itu, meskipun sinyal cukup sulit, tetapi rekan sesama guru di tempat Firman tetap bersemangat dan tidak kalah dengan para guru di kota.
“Tidak masalah jika harus naik ke atas bukit atau jalan ke daerah yang ada sinyalnya untuk membuka, mengunggah bukti karya, atau mengunduh dulu materi perangkat ajar untuk kemudian dipakai di dalam kelas,” kata Firman.
Sementara itu, Muhammad Arifoeddin, guru SMP Negeri 2 Soe, Nusa Tenggara Timur mengatakan, guru-guru di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur juga sangat terbantu dengan adanya platform Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi serta sejumlah fitur bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai Kurikulum Merdeka. Arif menjelaskan, fitur Perangkat Ajar dapat digunakan guru dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan diri.
Ada juga fitur Asesmen Murid yang dikembangkan untuk membantu guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi secara cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
“Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun guru berada,” tambah Arif.
Dolfanweik Hukom, guru SMP Negeri 2 Manokwari Papua Barat mengungkapkan, fitur Pelatihan Mandiri di platform Merdeka Mengajar melatihnya untuk konsisten menyelesaikan menu pelatihan tanpa paksaan atau tekanan.
Penulis : Meirna Larasati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV