Apa Itu Tes Skolastik? Bakal Dipakai sebagai Pengganti Tes Mata Pelajaran pada Seleksi PTN 2023
Edukasi | 8 September 2022, 18:05 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan akan menghapus Tes Mata Pelajaran dalam seleksi perguruan tinggi negeri (PTN) 2023.
Kebijakan ini berlaku bagi Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan tes akan diganti dengan tes skolastik yang menguji kemampuan penalaran hingga pemecahan masalah.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Perbedaan SNMPTN 2022 dan SNMPTN 2023
"Tidak ada lagi ada tes mata pelajaran dan hanya ada satu tes yang tidak berhubungan dengan penghafalan tapi lebih ke kemampuan bernalar, problem solving, potensi kognitif melalui tes skolastik," tutur Nadiem, Rabu (7/9/2022) kemarin.
Calon mahasiswa nantinya akan diuji berdasarkan tes skolastik dalam SBMPTN 2023.
Berikut beberapa poin tes skolastik yang akan diuji dalam seleksi PTN 2023:
- Kemampuan penalaran matematika
- Kemampuan potensi kognitif atau logika
- Literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
- Pemecahan masalah
Apa itu Tes Potensi Skolastik UTBK 2023?
Tes Potensi Skolastik atau TPS dalam UTBK 2023 adalah sebuah instrumen tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan kognitif pada calon mahasiswa.
Nadiem menuturkan materi yang diuji dalam tes skolastik mendatang adalah pertanyaan terkait logika, analisa problem kontekstual, bahasa, hingga penalaran matematika.
"Semua pertanyaan adalah untuk mengerti logika, menganalisas suatu problem yang kontekstual. Ada tes penalaran matematika, anak-anak didorong untuk melakukan menganalisa yang mendalam mengenai situasi," jelas Nadiem.
Baca Juga: Nadiem Makarim Ubah Seleksi Jalur Mandiri Masuk PTN , Begini Aturan Terbarunya, Boleh Lapor Curang
Dalam tes bahasa yang diuji adalah kemampuan literasi bahasa Indonesia. Untuk jadi catatan tes yang diberikan bukan tes membaca atau teknik menggunakan bahasa.
Namun, adalah pemahaman terkait esensi dalam bacaan atau analisa terhadap apa yang dimaksud dalam suatu argumen pada teks yang dihadapi para calon mahasiswa.
Tes serupa juga berlaku pada uji bahasa Inggris.
"Sama juga untuk literasi bahasa Inggris. Yang diujikan yakni literasi mendalam dengan mengetes logika, pengertian dan analisa dalam suatu bacaan," tukas Nadiem Makarim.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV