> >

Intip Spesifikasi Pesawat Kepresidenan RI yang Ganti Warna Jadi Merah-Putih

News | 4 Agustus 2021, 06:01 WIB
Cat pesawat kepresidenan berganti warna dari biru-putih menjadi merah-putih. (Sumber: Twitter: @Andiarief__)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia jadi buah bibir setelah diganti warna menjadi merah-putih, sebelumnya putih-biru.

Pesawat Kepresidenan yang diketahui dibeli Indonesia pada tahun 2010 dan tiba 10 April 2014 itu berbasis Boeng Busness Jet 2 (BBJ2). Itu menjadikannya sebagai burung besi yang tangguh dan berkelas.

Dilansir dari Aerospace, Boeing Business Jets 2 tersebut merupakan evolusi dari keluarga BBJ. Memberikan peningkatan 25 persen volume kabin dan 100 persen peningkatan volume kargo dibandingkan dengan BBJ1.

Sangking gacornya, pesawat tersebut mampu terbang nonstop dari New York ke London, Moskow atau Dubai atau London ke Rio de Janeiro, Johannesburg, Singapura atau Tokyo.

Awal pembuatan jenis BBJ itu adalah kerja sama Perusahaan Boeing dan Perusahaan General Electric dan mengumumkan pembentukan perusahaan patungan, Boeing Business Jets, pada tanggal 2 Juli 1996.

Inisiatif usaha patungan tersebut dibentuk sebagai tanggapan atas permintaan pasar akan pesawat bisnis berkemampuan tinggi yang lebih besar plus jangkauan lebih dari 6.000 mil, atau sekitar 9.600 km.

Pengiriman Boeing Business Jets pertama dilakukan pada Oktober 1998 dan lebih dari 154 dipesan pada Juli 2011. Sekarang, lebih dari 138 pesawat BBJ dikirim ke seluruh dunia.

BBJ2 sendiri diumumkan pada Oktober 1999 dan yang pertama dikirimkan pada Maret 2001.

Pesawat BBJ diproduksi di fasilitas manufaktur Boeing Commercial Airplane Group di Renton di Washington, AS.

Saat pembelian, pelanggan memilih perusahaan desain interior dan pusat penyelesaian untuk pemasangan perlengkapan interior. Boeing Business Jets memindahkan pesawat dalam 'kondisi hijau'. Artinya, tidak dicat dan tanpa kelengkapan interior. Pelenggan yang memilih vendor interior dan pengecatan.

Baca Juga: 5 Fakta Pesawat Kepresidenan Ganti Cat Biru Jadi Merah

Kabin dan Dek Penerbangan

Luas lantai kabin 1.004ft² atau lebih dari 93 meter persegi dan dapat menampung hingga 78 penumpang. Itu tidak termasuk lounge eksekutif dan suite pribadi.

Konfigurasi interior mencakup kantor eksekutif, ruang konferensi, kantor pribadi, dan kamar tidur.

Selain ruang tidur atau tempat duduk staf atau keluarga, lingkungan privat juga diciptakan. Misalnya, dengan ruang tamu, ruang makan, kamar tidur utama dan kamar mandi, atau dua kamar tidur dan dua kamar mandi.

Ada juga ruang kargo dengan volume maksimum 34,7 meter kubik.

Pada dek penerbangan, pesawat jenis ini mengakomodasi pilot dan co-pilot dan menggabungkan banyak fitur Boeing 737-800.

Terdapat pula kokpit kaca memiliki tampilan head-up Rockwell Collins Flight Dynamics HGS-4000 dan enam display penerbangan kristal cair panel datar Honeywell.

HGS-4000 telah meningkatkan panduan lepas landas dengan visibilitas rendah, isyarat deselerasi landasan pacu, dan fitur tampilan canggih. Smiths Industri yang mengembangkan dan memasok komputer manajemen penerbangan ganda.

Untuk Sistem komunikasi, ada Rockwell Collins triple VHF dan komunikasi HF ganda dan sistem panggilan selektif Coltech (SelCal).

Sistem avionik Rockwell Collins Series 90 terintegrasi dengan pencarian arah otomatis ganda (ADF), peringatan lalu lintas TCAS II dan sistem anti rudal, ditambah unit windshear prediktif, jika ada benda asing yang mendekati pesawat, maka sistem tersebut dapat mendeteksi.

Baca Juga: Ramai Isu Pesawat Kepresidenan Ganti Warna, Ini Biaya Pengecatan Pesawat

Mesin BBJ2

Pesawat Boeng Business Jets tersebut memiliki dua mesin turbofan CFM56-7B27 yang dikembangkan oleh CFM International, sebuah perusahaan yang dibentuk bersama oleh General Electric dari Amerika Serikat dan Snecma dari Prancis.

Peswat BBJ2 milik ini mempunyai kapasitas bahan bakar maksimum 39.531 liter.

Dengan bahan bakar maksimum dan volume kargo penyimpanan bagasi yang lebih rendah 800 kaki, jangkauannya adalah 5.500 mil laut.

BBJ2 mampu melakukan penerbangan jarak jauh (ETOPS) dalam waktu 180 menit yang menyediakan akses ke rute yang lebih cepat, langsung, dan lebih pendek, misalnya di wilayah Arktik atau Himalaya.

Baca Juga: Pesawat Kepresidenan Ganti Warna Cat Jadi Merah, Begini Penjelasan Istana

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU