> >

10 Kiper Asing Ini Pernah Mentas di Liga Indonesia

Kompas sport | 31 Maret 2020, 19:56 WIB
Yoo Jae-hoon saat masih membela Persipura Jayapura. (Sumber: instagram@pace_yoojaehoon)

KOMPAS.TV - Indonesia memiliki sejumlah pemain asing dengan kualitas mumpuni. Namun, kebanyakan berposisi sebagai pemain outfield.

Hanya sedikit pemain asing yang berposisi sebagai kiper. Bahkan pada musim ini, tak satu pun klub yang menggunakan jasa kiper asing.

Terakhir kali, kiper asing yang bermain di klub Liga 1 adalah Srdan Ostojic yang sempat memperkuat Arema FC pada kompetisi 2018 lalu.

Berikut ini adalah 10 kiper asing yang pernah memperkuat klub Indonesia.

1. Daryl Sinerine

Kiper asal Trinidad & Tobago, Daryl Sinerine bergabung dengan Petrokimia Gresik pada Liga Indonesia pertama, musim 1994/1995. Dia merupakan pionir kiper asing di Liga Indonesia setelah kompetisi Perserikatan dan Galatama digabung.

Dengan Daryl di bawah mistar gawang, Petrokimia yang juga diperkuat Jacksen F Tiago mampu melaju hingga babak final. Sayang di partai  puncak, tim besutan Andi Teguh itu ditaklukkan Persib Bandung.

2. Mbeng Jean

Kiper asal Kamerun ini bergabung bersama Persija Jakarta sejak 1997. Dia pun menjadi andalan Macan Kemayoran saat menjuarau Liga Indonesia 2001.

Namun, perannya di Persija sempat mendapatkan ganjalan. Posisinya saat Persija ditangani Ivan Kolev, kerap diganggu oleh M. Halim. Namun, kemudian dia mampu membuktikan diri.

Selain Persija, Mbeng Jean juga sempat memperkuat Persebaya Surabaya dan PSPS Pekanbaru.

3. Mariusz Mucharski

Mariusz Mucharski merupakan satu dari tiga pemain Polandia yang dibawa pelatih Marek Sledzianowski ke Persib pada 2003. Kala itu Mucharski datang bersama Piotr Orlinski dan Maciej Dolega.

Performa kiper bertinggi dua meter itu sebenarnya tampil cukup apik, tapi sayangnya performa Persib yang inkonsisten membuat Mucharski beserta koleganya didepak sebelum musim berakhir.

Mucharski sendiri saat ini sudah pensiun sebagai pemain dan menjadi pelatih kiper untuk klub lokal Polandia, Wisla Plock.

4. Sergio Vargas

Pada musim 2004, PSM Makassar mendatangkan kiper gaek asal Chile, Sergio Vargas. Dia bergabung saat berusia 39 tahun.

Vargas merupakan mantan pemain timnas Chile dan sempat memperkuat negara tersebut pada Copa America 2001. Vargas sendiri sebelumnya merupakan mantan bintang klub Argentina Independiente, serta klub lokal Chile, Universidad de Chile.

Saat masih bersama Independiente, Vargas menjuarai Piala Toyota 1984 usai mengalahkan Liverpool, yang kala itu diperkuat Kenny Dalglish, Ian Rush dan Ronnie Whelan, dengan skor 1-0. .

5. Zheng Cheng

Kejutan dilakukan Persebaya Surabaya dengan mendatangkan kiper muda asal China, Zheng Cheng.

Saat itu, dia dijadikan pengganti Hendro Kartiko yang hengkang ke Persija Jakarta. Zheng yang masih berusia 18 tahun itu dipinjam dari Wuhan Guanggu.

Kala itu, Zheng menjadi pilihan utama dan membawa Persebaya hingga babak 8 besar Liga Indonesia. Sayang di fase tersebut sebuah insiden membuat Bajul Ijo mundur dari kompetisi.

Zheng pun kemudian kembali ke China dan bergabung dengan Henan Jianye dan Guangzhou Evergrande.

Bersama Guangzhou kariernya meroket. Klub tersebut dibawanya dua kali menjuarai Liga Champions Asia.

6. Sinthaweechai “Kosin” Hathairattanakool

Sinthaweechai “Kosin” Hathairattanakool datang ke Persib pada 2006, saat masih menjadi kiper utama timnas Thailand.

Kala itu Persib meminjamnya dari Chonburi. Bersama Maung Bandung, Hathairattanakool memang gagal menjadi juara, namun performanya membuat dia menjadi idola Bobotoh.

7. Evgeny Khmaruk

Persija kembali mendatangkan kiper asing setelah era Mbeng Jean, dengan mengakusisi Evgeny Khmaruk. Dengan tubuh tinggi, kiper asal Moldova ini sulit untuk ditembus lawan-lawan Persija.

Sayang, Khmaruk pemain yang gampang terpancing emosi. Perkelahiannya dengan Christian Gonzalez yang kala itu membela Persik Kediri di babak 8 besar Liga Indonesia 2007/2008, membuat Khmaruk masuk daftar hitam PSSI.

8. Yoo Jae-hoon

Kiper asal Korea Selatan, Yoo Jae-hoon bergabung dengan Persipura pada 2010. Mantan kiper Daejeon Citizen tersebut, itu sukses memberikan dua gelar Liga Indonesia untuk tim mutiara hitam.

Dia pun kemudian memperkuat Bali United, Mitra Kukar dan Barito Putera. Saat ini, Yoo telah dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia dan menjadi staf pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

9. Deniss Romanovs

Denis Romanovss merupakan kiper timnas Latvia ketika bergabung dengan klub Liga Primer Indonesia Cenderawasih Papua. Dia kemudian memperkuat Arema Indonesia.

Pada Indonesia Super Liga 2014, Romanovs bergabung dengan Pelita Bandung Raya. Dia sukses membawa klub tersebut ke babak semifinal kompetisi tersebut.

10. Srdjan Ostojic

Arema mendatangkan Srdjan Ostojic pada musim 2018. Dia merupakan pemain bawaan Milan Petrovic.

Sayangnya, Ostojic minim kesempatan bermain. Mantan kiper klub Belarusia, FC Gomel tersebut hanya bermain 4 kali.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU