Profil Denny Landzaat, Asisten Pelatih Timnas Indonesia Berdarah Maluku asal Belanda
Sepak bola | 9 Januari 2025, 12:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan pemain timnas Belanda, Denny Landzaat, bakal bergabung sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia untuk mendampingi Patrick Kluivert.
PSSI secara resmi mengumumkan penunjukan Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Senin (6/1/2025) lalu.
Dalam pengumuman Rabu (8/1/2025) kemarin, Kluivert dikontrak dua tahun sebagai pelatih Timnas Indonesia yang dilengkapi dengan opsi perpanjangan.
Baca Juga: Kata Pengamat soal Asisten Kluivert di Timnas Indonesia, Alex Pastoor dan Denny Landzaat
Selain Kluivert dan Landzaat, PSSI juga menunjuk satu lagi asisten pelatih asal Belanda, Alex Pastoor.
Tim kepelatihan Timnas Indonesia, termasuk Kluivert dan Landzaat, dijadwalkan tiba di Indonesia pada Sabtu (11/1/2025) dan akan diperkenalkan kepada publik pada Minggu (12/1/2025).
Lantas, seperti apa profil dari Denny Landzaat?
Profil Denny Landzaat
Denny Domingues Landzaat, yang lahir pada 6 Mei 1976 di Amsterdam, merupakan pelatih asal Belanda yang dikabarkan memiliki keturunan Maluku.
Menurut informasi dari Transfermarkt, pria berusia 48 tahun ini juga berstatus mantan pemain timnas Belanda yang berposisi sebagai gelandang bertahan.
Landzaat memulai karier sepak bolanya di Ajax U19 pada tahun 1995, meskipun ia hanya tampil dalam satu pertandingan untuk tim tersebut.
Setelah itu, ia memutuskan untuk bergabung dengan klub Belanda lainnya, MVV Maastricht pada 1996, diikuti oleh Willem II pada 1999, dan AZ Alkmaar pada 2004.
Pada 1 Juli 2004, Landzaat bergabung dengan Wigan Athletic di Inggris dengan nomor punggung 14. Ia tampil dalam 52 pertandingan selama kontraknya hingga 2006, mencetak lima gol.
Baca Juga: Patrick Kluivert Latih Timnas, Mampukah Bawa Indonesia Lolos Piala Dunia 2026? | STY OUT
Setelah itu, Landzaat pindah ke Feyenoord Rotterdam pada 1 Januari 2008, di mana ia bermain dalam 38 pertandingan dan mencetak lima gol sebelum kontraknya berakhir pada 1 Agustus 2010.
Twente FC menjadi klub berikutnya yang ia bela hingga 16 Juli 2013, dengan dua gol dalam 50 pertandingan.
Setelah sempat tanpa klub pada awal 2014, Landzaat kembali menandatangani kontrak dengan Willem II pada 16 Januari 2014. Namun, ia hanya tampil dalam sembilan pertandingan tanpa mencetak gol.
Karier sebagai Pelatih
Setelah gantung sepatu, Denny Landzaat beralih ke dunia kepelatihan dan melanjutkan pendidikan Magister Pelatihan di Johan Cruyff Institute Amsterdam pada 2020.
Ia kemudian memperoleh lisensi A UEFA dan memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar U21 pada 1 Juli 2014 hingga 30 Juni 2016.
Pada 1 Juli 2017 hingga 30 Juni 2018, posisi Landzaat naik menjadi pelatih utama AZ Alkmaar U21.
Setelah itu, ia melanjutkan karier sebagai asisten pelatih di Feyenoord Rotterdam dari 1 Juli 2018 hingga 30 Oktober 2019.
Baca Juga: Kluivert Puji STY: Berkatnya Timnas Indonesia Punya Peluang Lolos ke Piala Dunia 2026
Karier kepelatihannya kemudian membawanya ke klub-klub internasional, termasuk Al-Ittihad pada 2019-2020, Willem II pada 2021-2022, Al-Taawoun pada 2022, dan Lech Poznan pada 2022-2023.
Denny Landzaat terakhir kali bekerja sebagai asisten pelatih Ferencvaros di Hongaria pada 1 Juli 2024 hingga 31 Desember 2024.
Sebagai seorang pelatih, Denny Landzaat mengungkapkan bahwa ia ingin melatih pemain dengan fokus pada kinerja dan keunggulan dalam segala hal yang mereka lakukan.
Ia percaya pentingnya membangun koneksi dengan pemain, berdiskusi secara terbuka, serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
“Saya seorang pelatih yang ingin terhubung dengan para pemain. Saya pikir penting untuk mendukung mereka dalam perkembangan mereka," kata Landzaat, dikutip dari laman Cruyff Institute (16/4/2021).
Landzaat menyatakan bahwa keputusan untuk terjun ke dunia kepelatihan didorong oleh bimbingan dan motivasi dari beberapa tokoh besar, seperti Louis van Gaal, Co Adriaanse, dan Bert van Marwijk.
Selain itu, metode pelatihan taktis dan visi dari pelatih-pelatih ternama seperti Pep Guardiola, Ronald Koeman, dan Erik ten Hag juga sangat menginspirasi dirinya.
Sebagai pelatih, Landzaat sangat mengapresiasi pelatih yang memberikan kebebasan kepada tim untuk bermain ofensif dengan tujuan yang jelas, namun tetap sesuai dengan visi pelatih untuk mencapai hasil terbaik.
"Saya adalah pelatih yang mengamati dan mengawasi segalanya, tetapi ingin menempatkan tanggung jawab pada para pemain itu sendiri. Saya berharap mereka mengantisipasi apa yang terjadi di lapangan," ucapnya.
Baca Juga: PSSI Ungkap Alasan Tunjuk Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae Yong Latih Timnas Indonesia
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV