Ungkap Kunci Sukses Sepak Bola Jepang, Direktur JFA: Kami Kerahkan Upaya Besar ke Akar Rumput
Sepak bola | 30 November 2024, 18:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur JFA (PSSI-nya Jepang) Masanaga Kageyama mengungkapkan kunci suksesnya perkembangan sepak bola Jepang.
Dalam dua dekade terakhir, Jepang telah menjadi salah satu kekuatan sepak bola dunia.
Saat ini, mereka berada di peringkat ke-15 dunia atau yang terbaik di Asia.
Kini, para pemain Jepang juga kerap dijumpai di klub-klub top Eropa. Sebut saja Takefusa Kubo (Real Sociedad), Wataru Endo (Liverpool), Hidemasa Morita (Sporting CP), hingga trio Celtic Reo Hatate, Daizen Maeda, dan Kyogo Furuhashi.
Kompetisi mereka, J-League juga menjadi salah satu yang terbaik di Asia.
Mereka berada di ranking kedua Asia, di bawah Arab Saudi yang harus mengeluarkan banyak uang untuk mendatangkan pemain-pemain top dunia.
Baca Juga: PSSI Mulai Gulirkan Kompetisi Liga 4 pada Desember 2024
Perkembangan pesat sepak bola Jepang tersebut tidak datang dengan tiba-tiba. JFA merancang hal tersebut sejak tahun 2005 dan menyusun Deklarasi JFA.
Dalam rencana transformasi sepak bola tersebut, Jepang menargetkan diri mampu menjadi juara Piala Dunia pada tahun 2050.
JFA menekankan bahwa misi transformasi tersebut membutuhkan sinergi yang baik antar setiap pemagku kepentingan sepak bola Jepang.
Pengembangan pemain muda, pengembangan pelatih, dan kompetisi nasional, semuanya perlu dikelola dengan filosofi yang sama.
"Filosofi ini tidak akan berubah setiap tahun. Namun, tren sepak bola berubah dengan cepat, sehingga strategi kami berdasarkan Japan's Way diperbarui dan dibagikan setiap hari," kata Kageyama kepada Kompas.com.
Baca Juga: Shin Tae-Yong Yakin Marselino Ferdinan Bisa Samai Son Heung-min, Media Vietnam Ikut Bereaksi
Lebih lanjut, Kageyama menyebut salah satu kunci utama kesuksesan JFA dalam mengembangkan sepak bola adalah memberikan fasilitas dan lingkungan yang tepat kepada bakat-bakat muda sejak taman kanak-kanak.
"Untuk kelanjutan dari kumpulan bakat yang konsisten dalam sepak bola, kuncinya adalah: titik di mana anak-anak dengan potensi tersembunyi bertemu dengan sepak bola dan titik di mana mereka bertemu dengan pelatih yang baik," papar Kageyama.
"JFA mengerahkan upaya besar ke akar rumput - mengunjungi langsung dan mengadakan kelas sepak bola di taman kanak-kanak dan sekolah, membagikan gawang mini dan bola ke taman kanak-kanak, melatih guru-guru sekolah bagaimana memasukkan sepak bola ke dalam pendidikan jasmani, mengadakan berbagai festival akar rumput di seluruh negeri, dan masih banyak lagi."
Baca Juga: PSSI Bertekad Perbaiki Ranking Liga 1, Erick Thohir: Mesti Ranking Satu di ASEAN
PSSI sendiri tengah dalam proses mentransformasi sepak bola Indonesia. Rencana ini baru muncul usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 silam yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.
Hal-hal utama yang menjadi fokus PSSI dalam perbaikan sepak bola Indonesia antara lain adalah perbaikan stadion-stadion di Indonesia agar sesuai dengan standar FIFA, pemberantasan match fixing, hingga perbaikan kompetisi nasional.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, PSSI siap meluncurkan kompetisi Liga 4 pada akhir tahun ini.
Kompetisi amatir ini dirancang untuk memberikan wadah bagi klub amatir dengan pengelolaan oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di setiap daerah.
Di Jawa Timur, tercatat sudah ada 62 klub yang mendaftar untuk mengikuti kompetisi ini.
Kompetisi Liga 4 di Jawa Timur dijadwalkan mulai bergulir pada Desember 2024 mendatang.
Adapun, Juara dan runner-up Liga 4 nantinya akan mendapatkan promosi ke Liga 3 pada musim berikutnya, memberikan peluang bagi klub amatir untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi dalam piramida sepak bola nasional.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Kompas.com