> >

Bahrain Minta Timnas Jalani Laga Usiran, Sananta: Enggak Fair, Kenapa Takut ke Indonesia?

Sepak bola | 22 Oktober 2024, 16:09 WIB
Pesepak bola Persis Solo M. Ramadhan Sananta (kedua kanan) berusaha melewati penjaga gawang Persik Kediri Leonardo Navacchio (kiri) pada pertandingan BRI Liga I 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Mohammad Ayudha)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyerang Persis Solo, Ramadhan Sananta menanggapi kabar Timnas Bahrain meminta AFC memindahkan partai tandang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC ke luar Indonesia. Sananta menyebut keinginan Bahrain tersebut "tidak adil" karena skuad Garuda telah bertandang ke Riffa lebih dulu.

Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) sendiri meminta Timnas Indonesia menjalani laga usiran karena serangan siber usai pertandingan kualifikasi pada 10 Oktober lalu. BFA mengaku menyurati AFC dan FIFA mengenai pemindahan tempat pertandingan karena merasa tidak aman bertandang ke Indonesia.

"Seharusnya enggak fair sih. Kenapa dia takut datang ke Indonesia? Kita aja datang ke Bahrain buat menghadapi dia kok dia takut datang ke Indonesia. Seharusnya tetap bermain di Indonesia sih," kata Sananta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (22/10/2024).

Baca Juga: Menpora: FIFA Pastikan Laga Kontra Bahrain Tetap di Indonesia

Pesepakbola asal Kepulauan Riau itu menyebut pernyataan Bahrain soal keamanan sekadar alasan untuk tidak memainkan partai tandang di Indonesia. 

"Kalau enggak (bertandang) kan rugi dong kita datang jauh-jauh ke mereka. Kita enggak takut. Dan terus mereka datang ke sini karena takut diserang atau apa? Alasan sih menurutku," kata Sananta.

Di lain sisi, pemain berusia 21 tahun itu menyoroti fanatisme suporter Indonesia. Menurutnya, fanatisme suporter Indonesia seperti dua mata uang, kerap memuji pemain yang tampil bagus dan menghujat pemain yang tampil buruk.

Sananta menegaskan kesalahan yang dilakukan pesepakbola di lapangan adalah hal yang wajar. Ujung tombak Persis Solo ini mengingatkan bahwa, jika seorang pemain tampil buruk, bukan berarti pemain tersebut tidak berusaha memberikan yang terbaik.

Sananta meminta suporter untuk tidak mudah menghakimi dan menghujat para pemain.

"Orang ini menyampaikan apa yang salah dari saya kan mungkin ya setiap orang kan punya opini masing-masing. Kayak orangnya, harus Sananta gini, gini, gini. Tapi kan yang kita alami kan kita sudah kerja keras di dalam lapangan, kita sudah membuktikan segalanya," kata Sananta dikutip Antara.

"Dan kita sudah berusaha di dalam lapangan, mungkin orang meliat kita salah atau gimana. Ya mungkin dalam sepak bola salah passing atau dribble mungkin kan wajar. Kita kan enggak bisa selalu selama 90 menit enggak salah."

Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Asia U17 2025, Timnas U17 Indonesia Siap Berjuang Raih Tiket ke Arab Saudi

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU