> >

Ketua Asprov Sulteng Tolak Hasil Laga PON 2024 Aceh Vs Sulteng, Kirim Nota Keberatan ke PSSI

Sepak bola | 16 September 2024, 11:50 WIB
Laga panas yang menjurus kontroversi antara tim Aceh (merah) dan Sulawesi Tengah dalam perempat final PON Aceh-Sumut 2024 di Stadion Haji Dirmurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam. Tiga kartu merah dan dua hukuman penalti diberikan kepada Sulteng yang membuat mereka memilih tidak melanjutkan pertandingan yang sejatinya berakhir seri 1-1 tersebut. (Sumber: SERAMBINEWS/HENDRI via Kompas.id)

BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Tengah Hadianto Rasyid menolak hasil laga perempat final PON 2024 antara Aceh vs Sulteng.

Ia pun menegaskan telah mengirim nota keberatan yang tak menerima hasil tersebut ke PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Laga perempat final PON 2024 antara Aceh vs Sulteng di Stadion H Dirmuthala, Sabtu (14/9/2024) penuh dengan kontroversi.

Baca Juga: Pemukulan Wasit dan Ricuh Laga Aceh vs Sulteng, PB PON dan KONI Serahkan Penyelesaian ke PSSI

Kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto yang kontroversial membuat laga menjadi ricuh. Bahkan ofisial Aceh dan Sulteng sempat ribut karena kepempinan Eko Agus.

Tiga kartu merah yang dikeluarkan wasit dan keputusan memberikan hadiah penalti kepada Aceh jelang laga berakhir, yang menjadi penyama kedudukan dipertanyakan.

Apalagi, untuk hadiah penalti tersebut, terlihat tekel pemain Sulteng di kotak penalti bersih dan seharusnya tak mendapatkan hukuman.

Puncaknya, pemain Sulteng Rizki Putra, yang kesal memukul wasit.

Menilai pertandingan tersebut, Hadianto Rasyid mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit.

“Kepemimpinan wasit membuat kami masyarakat Sulawesi Tengah sangat kecewa,” kata Hadianto Rasyid kepada KompasTV, Senin (16/9/2024).

“Tak pernah menyangka kepemimpinan model seperti ini akan memimpin turnamen pekan olahraga nasional, yang tentunya hal seperti ini tidak bisa terjadi,” tambahnya.

Menurutnya, PON merupakan kontestasi pembentukan mental dan jiwa nasional yang ingin dibangun dari seluruh peserta dan atlet, karena tujuan dari PON adalah membentuk karakter nasional.

“Tetapi kepemimpinan wasit tadi malam menghancurkan semua harapan yang baik, terkait denga napa yang menjadi tujuan kita mengikuti PON, menhghancurkan mental anak-anak dan menghancurkan segalanya,” tuturnya.

Hardianto pun meminta kepada PSSI untuk menindaklanjuti insiden ini, dan melakukan evaluasi atas pertandingan Aceh vs Sulteng.

Ketua Asprov PSSI Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid. (Sumber: Kompas TV)

Hardianto pun meminta PSSI untuk menolak hasil pertandingan tersebut.

“Karena sangat-sangat memalukan bagi kita, dan ini menunjukkan bahwa ini kemunduran yang luar biasa dari perwasitan di Indonesia,” katanya.

“Saya pikir kita semua menyaksikan di pertandingan bagaimana bobroknya kepemimpinan wasit,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Sepak Bola PON 2024: Hadapi Aceh, Jatim Sudah Siap Termasuk Kemungkinan Terburuk

Ia juga menegaskan secara resmi menolak hasil tersebut dengan mengirimkan nota keberatan ke PSSI dan juga Kemenpora.

“PSSI Sulawesi Tengah telah mengirimkan surat, nota keberatan terhadap hasil pertandingan, kami tak menerima dan kami meminta PSSI untuk mengevaluasi. Dan kami juga meminta PSSI meyakinkan betul, apakah pertandingan ini layak atau tidak untuk diterima” ujarnya.

“Kami juga telah mengirim surat ke Kemenpora terkait dengan keberatan kami atas pelaksaan pertandingan yang dijalankan tadi malam,” tambah Hardianto.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU