> >

Tendangan Telak di Pertandingan Muaythai PON XXI: Atlet Jawa Tengah Cedera, Juri Menangkan Banten

Sports | 9 September 2024, 16:12 WIB
Pelatih dan ofisial Muaythai Jawa Tengah melayangkan protes kepada dewan juri setelah kemenangan atlet Banten, Dwi Sukarno, atas Irvan Aji dari Jawa Tengah di Bale Meuseuraya, Banda Aceh, Senin (9/9/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Mario Sofia Nasution)

BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Kontroversi mewarnai pertandingan semifinal cabang olahraga muaythai pada PON XXI Aceh-Sumut 2024. Tim muaythai Jawa Tengah melayangkan protes keras terhadap keputusan dewan juri yang memenangkan atlet Banten, Dwi Sukarno, atas atlet Jawa Tengah, Irvan Aji Maulana, dalam pertandingan kelas elite 60 Kg yang digelar di Bale Meuseuraya Aceh (BMA), Kota Banda Aceh, Senin (9/9/2024).

Insiden bermula ketika Irvan Aji Maulana terjatuh akibat tendangan telak di area selangkangan yang dilakukan oleh Dwi Sukarno.

Akibat cedera serius tersebut, Irvan tidak mampu melanjutkan pertandingan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Alih-alih memberikan sanksi, dewan juri justru memenangkan atlet Banten dengan alasan tendangan tersebut tidak disengaja.

Yusuf Susilo, pelatih tim muaythai Jawa Tengah, menyuarakan penolakan timnya atas keputusan tersebut.

"Kami menyampaikan protes bukan untuk menghalalkan segala cara untuk menang. Dalam kompetisi beladiri, yang melanggar harus diberi sanksi, dan ini malah tidak," tegasnya dikutip dari Antara.

Susilo menambahkan bahwa atlet Jawa Tengah mengalami luka serius di bagian kemaluan akibat tendangan tersebut. Menurutnya, seharusnya atlet yang dilanggar dan tidak dapat melanjutkan pertandingan yang dimenangkan oleh dewan juri.

Baca Juga: Kronologi Atlet Muaythai Jawa Tengah Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Cedera Serius di PON XX Papua

"Dari mana mereka melihat itu tidak sengaja? Semua keputusan harus jelas dan kami lakukan protes," ujar Susilo, mempertanyakan dasar keputusan dewan juri.

Kronologi kejadian menunjukkan bahwa pertandingan terhenti di ronde kedua ketika Irvan Aji, yang berada di sudut biru, terjatuh dan tidak mampu bangkit setelah menerima tendangan telak dari Dwi Sukarno. Wasit kemudian menghentikan pertandingan dan memberikan kesempatan kepada tim medis untuk memeriksa kondisi Irvan.

Tim dokter yang memeriksa Irvan menyatakan adanya luka di bagian kemaluan atlet akibat tendangan tersebut. Susilo menekankan bahwa cedera ini akan berdampak signifikan pada performa dan mental atlet, bahkan jika mereka diizinkan untuk melanjutkan pertandingan.

"Jika atlet kami menang pun, luka itu akan berdampak pada performa dan mental dia bertanding," tambah Susilo.

Meskipun tim Jawa Tengah menyampaikan protes langsung kepada dewan juri, keputusan tetap tidak berubah. Dwi Sukarno dari Banten dinyatakan sebagai pemenang pertandingan, memicu kekecewaan dan protes lebih lanjut dari tim Jawa Tengah.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU