> >

Kegagalan Atlet Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Begini Respons PBSI

Badminton | 2 Agustus 2024, 00:15 WIB
Ricky Soebagdja, Kabid Binpres PP PBSI. (Sumber: PBSI)

Ricky juga menyoroti betapa besarnya tekanan di Olimpiade yang berbeda dari turnamen-turnamen lainnya. Menurutnya, kemampuan mental menjadi faktor penentu di ajang sebesar Olimpiade. 

"Inilah Olimpiade dengan semua atmosfernya, memang berbeda dengan turnamen lain. Beban dan tekanan besar akan dirasakan semua atlet," lanjutnya.

"Siapa yang siap secara mental dan bisa mengatasi rasa takut, rasa gugup dan demam panggung, itu yang akan menang. Berbicara skill dan teknis, semua sudah sama."

Bagaimana para atlet-atlet top dunia bahkan menumpahkan euforia kemenangan sangat luar biasa saat menang padahal baru babak-babak awal."

"Ini bukan hanya kemenangan kepada lawan tapi kemenangan atas pikiran-pikiran mereka sendiri. Itu yang sangat membedakan. Siapa yang bisa menentukan? Ya atlet itu sendiri," ujarnya.

Menutup pernyataannya, Ricky memberikan pesan khusus untuk Gregoria Mariska Tunjung yang akan berjuang di fase knockout

Ia berharap Gregoria bisa menganggap pertandingan tersebut sebagai laga final, bermain lebih fokus, percaya diri, dan menikmati setiap momen di lapangan. 

"Pesan saya, anggaplah ini sebagai laga final," kata Ricky.

"Lebih fokus, lebih percaya diri akan kemampuan yang dipunya. Bermain dengan tenang dan menikmati setiap poin demi poin. Berjuang sekuat tenaga dan jangan menyerah sebelum umpire (asisten wasit, red) mengatakan selesai," pungkasnya.

Baca Juga: Gregoria Ungkap Siasat Lolos 16 Besar Olimpiade Paris 2024

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU